Bandar Lampung (Lampost.co) — Peristiwa pencurian sepeda motor (curanmor) wilayah Bandar Lampung masih banyak terjadi. Terkait hal itu kepolisian telah melakukan upaya patroli pada wilayah-wilayah dan waktu rawan terjadi aksi curanmor.
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol M Hendrik mengungkapkan, wilayah yang rawan terjadi curanmor adalah sekitar areal kampus. Menurutnya, areal kampus kerap lemah dalam penjagaan dan pengawasan sehingga menjadi target operasi.
Selain itu, daerah yang menjadi komplek kos-kosan juga menjadi tempat favorit para pelaku beraksi. Sebab areal kos-kosan tak memiliki penjagaan. Apalagi pemilik kendaraan banyak yang tidak menggunakan pengaman ganda.
“Secara umum semua wilayah rawan, tapi biasanya pelaku menargetkan areal perkuliahan, kos-kosan, dan perumahan yang sepi,” katanya, Senin, 30 September 2024.
Kemudian Tim Satreskrim sendiri terus melakukan upaya penyelidikan terhadap kasus-kasus aduan masyarakat. Polresta Bandar Lampung sendiri tercatat ada 109 laporan curanmor selama 2024.
“Di polresta sendiri ada 109 selesai 111 kasus. Karena yang terungkap bukan hanya kasus 2024. Tapi ada kasus 2023 tapi baru berhasil terungkap pada 2024,” katanya.
Selain penindakan, kepolisian melalui Tim Samapta juga telah melakukan patroli rutin. Kegiatan itu pada wilayah-wilayah dan waktu yang rawan. Kegiatan tersebut selalu rutin setiap hari.
Kemudian, melalui Bhabinkamtibmas juga telah menyampaikan edukasi dan himbauan kepada masyarakat untuk selalu waspada. Masyarakat harus selalu berhati-hati dan menggunakan kunci pengaman ganda saat meninggalkan kendaraan dalam waktu yang lama.
“Kami sudah ada jam rawan yang menjadi jadwal jam patroli rutin. Binmas juga terus melakukan imbauan,” jelasnya.
Sementara Polresta melalui jajaran Polsek menerima 328 kasus curanmor selama 2024. Jumlah tersebut belum termasuk laporan dari Polresta. Dari 328 laporan yang masuk, baru 138 kasus yang berhasil terungkap.