Bandar Lampung (Lampost.co) — KPU Provinsi Lampung melalui KPU 15 kabupaten/kota terus melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. Sampai saat ini, progres coklit tersebut sudah mencapai 60% untuk Pilkada Serentak 2024 mendatang.
.
Hal tersebut tersampaikan oleh Komisioner KPU Lampung Bidang Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Agus Riyanto. Ia mengatakan, hingga hari ke-9 proses update data 2 Juni 2024, sudah mencapai 3.974.863 pemilih yang tercoklit. Data tersebut tercoklit oleh 24.533 petugas pantarlih.
.
“Sekarang sudah mencapai 60,82% dari total pemilih yakni 6.535.732 pemilih,” ujar Agus Riyanto, Selasa, 2 Juli 2024.
.
Baca Juga : https://lampost.co/politik/hasil-coklit-pilkada-di-lambar-capai-6305/
.
Kemudian Agus mengatakan, proses coklit akan terus terlaksana hingga 24 Juli 2024. Pihaknya menargetkan segera rampung tanpa kendala. Apalagi total seluruh pemilih akan terproyeksikan tersebar pada 13.214 TPS se Lampung.
.
“Pemetaan tersebut dengan ketentuan bahwa setiap TPS pemilihnya maksimal berisi 600 pemilih/TPS,” ujarnya.
.
Jumlah pemilih Pilkada 2024 turun dari jumlah DPT pemilu 2024 lalu yakni 6.539.128 pemilih. Sehingga, terdapat penurunan DPT sebanyak 3.396 pemilih. Hal tersebut karena beberapa hal seperti, ada pemilih yang meninggal, pindah domisili, dan beralih status menjadi TNI/Polri.
.
Berbagai Upaya
.
Komisioner KPU Lampung Bidang Pendidikan dan Partisipasi Masyarakat (Parmas) Antoniyus Cahyalana mengatakan berbagai upaya telah terlaksana agar masyarakat mau coklit. Sehingga akan bermuara pada upaya tingginya angka partisipasi pemilih dan memastikan hak pilih terjaga.
.
Salah satu upaya coklit yakni, dengan mencoklit opinion leader. Mulai dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh politik dan tokoh lainnya yang tertentukan oleh KPU kabupaten/kota. Anton berharap, tokoh opinion leader bisa mengajak masyarakat untuk mengikuti coklit, dan menerima pantarlih yang datang ke rumah warga.
.
.
“Harapan kami agar opinion leader mengajak masyarakat, karena tokohnya juga mau diajak,” katanya.
.
Anton juga meminta agar pantarlih benar-benar mengetahui kondisi geografis wilayahnya dan kondisi masyarakatnya. Sehingga coklit bisa terlaksana tanpa kendala.
.
“Misalnya tahu jam kerjanya kapan, kan bisa menemuinya pas malam. Ajak dan komunikasikan juga RT dan pamong setempat,” katanya.
.
Mobilitas
.
Ketua KPU Provinsi Lampung Erwan Bustami memastikan tidak ada upaya adanya potensi mobilisasi pemilih luar daerah baik kabupaten/kota. Apalagi yang ingin berpartisipasi pada Pilkada Gubernur/Wakil Gubernur, Walikota/Wakil Walikota dan Bupati/Wakil Bupati.
.
Pesta demokrasi itu akan terlaksana secara serentak 27 November 2024 mendatang. Kemungkinan potensi mobilisasi tersebut menurutnya tak bisa terjadi. Sebab, basis pendataan pemilih KPU yakni KTP atau KTP El.
.
“Jadi basis pendataan KTP. Bukan domisili, saya rasa nggak mungkinlah mobilisasi,” ujarnya.
.
Kemudian ia menjelaskan, sepanjang warga memiliki identitas seperti KTP dan KK, tentu akan terdata. Pemilih juga nantinya bisa mengajukan pindah memilih, dengan alasan tertentu, seperti pindah domisili dan pekerjaan.
.
Posko Bawaslu
.
Bawaslu Provinsi Lampung membuka pengaduan masyarakat terkait pengawalan hak pilih. Posko tersebut dalam rangka memaksimalkan kerja-kerja pengawasan. Serta dalam tahapan pencoklitan ini berjalan dengan prosedur yang tepat. Sehingga daftar pemilih akurat dan hak pilih terkawal Bawaslu.
.
Ketua Bawaslu Provinsi Iskardo P Lampung membuka Posko aduan bagi masyarakat sebanyak 2.889 posko. Rinciannya, 16 posko Bawaslu Provinsi Lampung dan Bawaslu 15 kabupaten/kota. Kemudian 229 posko pada sekretariat Panwascam, dan 2.651 posko PKD se Lampung.
.
“Jadi total ada 2.889 posko, masyarakat bisa mengadu kepada kami. Kalau ada kendala-kendala coklit,” ujar Iskardo.