Bandar Lampung (Lampost.co) — Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Lampung., Herman Hn mengingatkan masyarakat untuk menghindari praktik politik uang dalam pesta demokrasi.
Walikota Bandar Lampung dua periode itu juga mengatakan. Money politik adalah tindakan melanggar undang-undang yang dapat berujung pada hukuman.
“Ada aturannya. Kalau ketahuan, pelaku money politik akan mendapat hukum dua tahun oleh panitia pengawas pemilu.” kata Herman tegas saat kampanyekan calon walikota dan wakil walikota Bandar Lampung. Eva Dwiana-Deddy Amarullah pada Kelurahan Sawah Lama, Tanjung Karang Timur, Senin, 28 Oktober 2024.
Baca Juga :
https://lampost.co/politik/bahaya-bila-praktik-politik-uang-jadi-kewajaran-di-pesta-demokrasi/
Kemudian Herman juga menyoroti dampak buruk yang dari praktik politik uang. Apalagi terhadap masyarakat dan pembangunan. Ia menyatakan bahwa politik uang hanya akan merugikan rakyat dalam jangka panjang.
“Bagaimana kita mencerdaskan masyarakat jika terus bermain uang? Uang itu berbahaya. Karena jika ada orang yang menang karena uang, yang rugi siapa? Ya rakyat. Jalan bolong hanya perkara duit yang diambil saat kampanye,” tambahnya.
Selanjutnya Herman Hn berharap, masyarakat dapat bijak dan cerdas dalam memilih pemimpin. Apalagi yang benar-benar berpihak kepada rakyat dan tidak tergoda oleh iming-iming uang dalam pemilu.
Baca Juga :
https://lampost.co/lamban-pilkada/kerawanan-politik-uang-masih-membayangi-pilkada-lampung/
Kemudian ia juga menanggapi kritikan dari kandidat lain yang menuding pembangunan flyover Kota Tapis Berseri. Dalam kritikan tersebut menilai adanya flyover justru menyebabkan kemacetan. Herman menilai kritik tersebut tidak berdasar. Herman menyebut pembangunan flyover justru menjadi solusi mengurai kemacetan.
“Malah calon yang sebelah ini bilang flyover bikin macet. Makanya saya bilang, matanya ke mana.? Orang bawah ada jalan lalu atas ada jalan, dari mana macetnya? Kalau bilangnya macet berarti nggak waras,” katanya.