Bandar Lampung (Lampost.co) — Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung nomor urut 1, Arinal Djunaidi dan Sutono menyebut. Siswa yang kurang mampu, terutama siswa pada pedesaan harus mendapatkan pendidikan.
Hal itu, merespon pertanyaan saat debat publik ketiga Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung. Selasa, 19 November 2024, di Novotel Novotel Bandar Lampung. Saat itu moderator menanyakan terkait definisi pendidikan gratis, dan keluhan pungutan yang teralami peserta didik.
“Kami harap agar pendidikan gratis solusi kedepan, agar murid lebih berkembang dan orang tuanya tidak terbebani. Ini yang jadi fokus kita, apalagi siswa berprestasi dan kurang mampu,” ujar Arinal Djunaidi.
Lalu, Sutono menambakan. Pihaknya akan fokus meningkatkan SDM Lampung. Dengan mendorong kualitas pendidikan. Caranya, memberikan beasiswa kepada anak-anak yang pandai. Disertai dengan pengawasan yang spesifik.
“Penting ke depan yakni pendidikan kejuruan. Karena pasar (lapangan kerja) membutuhkan ADM yang berkompetensi, ” katanya.
Mirza – Jihan
Sementara itu, Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung nomor urut 2 Rahmat Mirzani Djausal dan Jihan Nurlela. menginginkan pelajar di Lampung bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat atas, dan juga ke perguruan tinggi.
Hal itu menjawab pertanyaan mengenai kualitas pendidikan di Indonesia termasuk Lampung yang masih rendah. Berdasarkan skor PISA untuk Indonesia, aspek membaca 359, matematika 379, dan sains 383. Skornya di bawah rata-rata mininal 500.
Kemudian Mirza menyatakan, kendala tersebut karena adanya perbedaan jumlah sekolah SMP dan SMA/SMK sederajat. Selisih jumlahnya mencapai angka 400. Karena itu, lulusan SMP berpotensi tidak bisa melanjutkan pendidikan. Itulah menurut Mirza yang menyatakan tidak meratanya pendidikan untuk masyarakat Provinsi Lampung.
“Fokus kami memberikan fasilitas sekolah Provinsi Lampung, termasuk pedalaman. Kami ingin tidak ada lagi uang komite yang mahal. Kami juga ingin ada perbaikan tata kelola sekolah”ujar Mirza.
Selanjutnya Mirza juga menjanjikan intensif yang besar bagi para guru yang ingin mengajar pada daerah pedalaman dan terpencil. Selanjutnya, Mirza ingin ada para pelajar yang lulusannya bisa terserap dunia pekerjaan.
“Kami akan aktifkan kembali Balai Latihan Kerja atau BLK yang ada,” katanya.