Bandar Lampung (Lampost.co) – Tahapan pemilihan kepala daerah (pilkada) terus berjalan. KPU telah menetapkan sejumlah calon kepala daerah yang siap berlaga. Meski begitu tetap ada potensi konflik dalam setiap pelaksanaan pilkada.
Hal tersebut tersampaikan oleh Akademisi UIN Raden Intan, Wahyu Iryana. Ia mengungkapkan, perlu ada peran lintas lembaga untuk menciptakan Pilkada yang riang gembira. Penyelenggara negara baik daerah, instansi vertikal. Hingga TNI/Polri harus turut aktif menjaga Pilkada terlaksanakan secara damai.
Kemudian hal itu karena, penyelenggara negara memiliki perangkat yang mumpuni sehingga mampu memberikan pengaruh. Dengan begitu Pilkada bisa terlaksanakan dengan aman dan lancar tanpa menimbulkan konflik pada masyarakat.
“Penyelenggara negara harus terlibat dalam mendukung pelaksanaan Pilkada yang damai. Kemudian menghasilkan pemimpin yang berkualitas,” katanya, Minggu, 22 September 2024.
Tidak hanya itu, para pasangan cakada juga mesti memberikan komitmen untuk berkontestasi dengan sportif. Para kandidat harus menyatakan diri siap kalah dalam kontestasi untuk menghindari konflik antar penduduk.
“Pasangan cakada jangan hanya siap menang. Tapi juga harus membuat pernyataan siap kalah,” katanya.
Edukasi
Kemudian ia juga meminta para kandidat tidak hanya sibuk berebut suara. Menurut peneliti Lampung Democracy Study (LDS) itu, pasangan cakada juga harus memanfaatkan masa kampanye. Untuk memberikan edukasi politik kepada masyarakat.
Selanjutnya Wahyu menambahkan, masih banyak pekerjaan rumah yang mesti dikerjakan oleh cakada terpilih nantinya. Salah satunya adalah pengembangan tata kota lintas kabupaten dan kota.
“Perbaikan infrastruktur sebagai penunjang mobilitas masyarakat. Apalagi lintas kabupaten/kota merupakan hal yang paling ditunggu,” tambahnya.
Kemudian pembenahan tata kota itu juga menurutnya dapat menarik menarik investor dan pengembangan dunia usaha. Hal tersebut tentu akan mendorong kemajuan ekonomi Lampung untuk masuk 3 besar nasional.