Kotaagung (Lampost.co)–Pasangan Calon nomor urut 2 Saleh Asnawi-Agus Suranto singgung buruknya koordinasi antara Pemerintah Daerah Tanggamus dengan pengelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) setempat. Pasalnya, BUMD yang seharusnya menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) malah bangkrut.
Calon Bupati Tanggamus Saleh Asnawi mengungkapkan hal itu kepada Pasangan Calon Bupati Tanggamus nomor urut 1 Dewi Handajani-Amar Siradjuddin saat debat yang KPU Tanggamus selenggarakan. Acara di Gedung Serbaguna Islamic Center Kotaagung, Rabu, 23 Oktober 2024.
“Sejauh mana koordinasi antara antara bupati sebelumya dengan penyelenggara BUMD, kenapa sampai perusahaan daerah itu bangkrut. Sejauh mana koordinasi itu, kenapa perusahaan air minum kemasan Way Ku dan SPBU milik pemerintah daerah bisa pailit,” kata Saleh Asnawi.
Baca Juga: Saleh – Agus Kampanye dengan Senam Sehat di Lapangan Srikuncoro
Menanggapi hal itu, Mantan Bupati Tanggamus Dewi Handajani berdalih bahwa BUMD tersebut perlu suntikan modal. Namun, kerena pandemi Covid-19 penambahan modal tidak memungkinkan.
Selain itu, tanggung jawab pengembangan BUMD bukan hanya dari pemerintah daerah akan tetapi ada tanggung jawab pihak legislatif juga.
“Perlu saya sampaikan bahwa keberadaan BUMD perlu mendapatkan support dalam pengembangannya, dan tidak tergantung kepada pemerintah daerah saja. Legislatif juga. Kami pernah mengusulkan penambahan modal, tetapi tidak memungkinkan karena dampak pandemi covid-19,” ungkapkan.