Bandar Lampung (Lampost.co) — Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menyerahkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) Pilkada 2024 kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Nantinya, data pemilih tersebut akan diverifikasi menjadi data pemilih.
.
Kemudian usai data tersebut tersampaikan. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mewanti-wanti KPU untuk menjaga keamanan data tersebut agar tidak sampai bocor dan bobol.
.
Hal itu tersampaikannya usai menyerahkan DP4 pada Kantor KPU RI, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2024. Tito meminta KPU untuk meningkatkan cyber security atau sistem keamanan. “Tolong dari teman-teman KPU betul-betul bisa dijaga (DP4),” ujarnya.
.
DP4 tersebut berjumlah 207.110.768 jiwa. Dari angka itu, 103.228.748 jiwa. Antaranya merupakan laki-laki, sedangkan 103.882.020 jiwa perempuan. Data itu nantinya akan menjadi alas bagi KPU untuk melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) sebelum tertetapkan sebagai daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2024.
.
Kemudian Tito mengingatkan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP) akan berlaku efektif pada 17 Oktober 2024. Jika terjadi kebocoran data, ada risiko hukum yang mesti tertanggung oleh pengelola data. Menurutnya, KPU mendapat dukungan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta jajaran Siber Mabes Polri untuk menjaga data tidak bocor.
.
“Jadi mohon sama-sama kita jaga. Apalagi nanti kalau data ini sudah tersampaikan kepada teman-teman partai politik. Jadi fitur-fitur yang harus terlindungi dapat kita lindungi,” tandasnya.
.
Satgas Keamanan Siber
.
Anggota sekaligus penanggung jawab Divisi Data dan Informasi KPU RI. Betty Epsilon Idroos mengatakan peringatan dari Tito tersebut menjadi catatan bagi pihaknya. Bersama Satgas Keamanan Siber, lanjutnya. KPU berkomitmen untuk menjaga data pemilih.
.
“Yang bisa kita usahakan adalah menjaga data pemilih. Mudah-mudahan dengan bantuan semua pihak kita bisa menjaga data sebaik mungkin,” ujar Betty.
.
Sebelumnya, DPT Pemilu 2024 dugaannya bocor oleh peretas anonim Jombo. Data pemilih yang terjualbelikan lewat Brechforums pada akhir November 2023 itu sebanyak 204 juta lebih dengan harga US$74 ribu atau sekitar Rp1,2 miliar. Menurut Betty pihaknya masih menunggu hasil investigasi perihal dugaan kebocoran DPT Pemilu 2024 tersebut.
.
“Kan belum keluar juga hasilnya,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT