Jakarta (Lampost.co) : TINGKAT partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 masih rendah dan tidak memenuhi target. Menurut KPU, bahkan menurun daripada Pilpres dan Pileg 2024. Salah satu tolok ukur tingkat partisipasi itu ada di pemilih ibu kota Jakarta yang di bawah 70%. Ini menjadi tingkat partisipasi yang terendah sepanjang sejarah.
Untuk di ketahui, persentase golput di sebagian Pulau Jawa versi quick count di Pilkada Serentak 2024 adalah DKI Jakarta 42,05%, Jawa Barat 33,66%, Jawa Tengah 226,44%, dan Jawa Timur 30,15%.
Anggota KPU RI August Mellaz mengatakan secara umum tingkat partisipasi Pilkada 2024 kurang lebih di bawah 70% secara nasional rata-rata. Menurutnya, sejumlah faktor menyebabkan hal itu adalah penyelenggaraan Pilkada 2024 karena berdekatan dengan Pemilu 2024. Kemudian, durasi kampanye kandidat, dan rendahnya pengenalan pasangan calon kepala daerah. “Juga ada faktor calon kepala daerah yang mencalonkan diri di satu wilayah bukan merupakan tempat asalnya,” kata August Mellaz saat konferensi pers di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat 29 November 2024.
Baca Juga :
Pj Gubernur Lampung Imbau Masyarakat Jangan Golput dan Terima Politik Uang
Proses Pilkada Serentak 2024
Padahal untuk Pilkada 2024 di Lampung, Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat sudah meminta agar tingkat partisipasi masyarakat di daerahnya bisa di atas target yang sebesar 79,5 persen.
“Apel akbar untuk pilkada damai berintegritas Lampung ini, menjadi salah satu cara mendukung suksesnya pelaksanaan pesta demokrasi memilih kepala daerah disini,” ujar Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemerintah Provinsi Lampung Intizam beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan salah satu indikator suksesnya pelaksanaan pemilihan kepala daerah kali ini adalah tingginya tingkat partisipasi pemilih saat hari pelaksanaan pemilihan. “Pada pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kemarin, jumlah partisipasi pemilih di Provinsi Lampung sebesar 80,94 persen, dan ini lebih tinggi dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2015-2019 yang sebesar 79,5 persen,” katanya.
Dia pun meminta agar target partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah nanti dapat lebih tinggi dari pada target. “Pencapaian target partisipasi pemilih dapat lebih tinggi, sehingga pelaksanaan pesta demokrasi ini bisa sukses,” kata dia.
Dia menjelaskan penyajian informasi yang berimbang serta akurat penting untuk publik mampu meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memilih dalam pemilihan kepala daerah. Dia juga mengajak seluruh masyarakat untuk saling bekerjasama supaya Pilkada Serentak 2024 dapat menjadi bukti masyarakat Lampung sudah cerdas dalam berpolitik.
“Dan ini sekaligus menjadi perayaan atas kedewasaan kita sebagai Bangsa Indonesia, momentum ini jadi bentuk kontribusi nyata dalam menciptakan pemilihan kepala daerah yang damai, nyaman, aman,” tambahnya. ***