Bandar Lampung (Lampost.co) – Pemungutan suara dalam pemilihan Walikota Bandar Lampung tinggal hitungan hari. Terkait hal itu, Kapolresta Bandar Lampung, Kombes. Abdul Waras mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyebaran hoaks.
Sementara himbauan itu tersampaikan kepolisian dengan memasang ratusan spanduk untuk menjaga kerukunan. Spanduk-spanduk itu tersebar pada seluruh wilayah Kota Tapis Berseri agar terlihat dan tersadari masyarakat.
Kemudian langkah ini dilakukan secara masif. Untuk menciptakan suasana damai dan kondusif selama tahapan pilkada berlangsung. Ia berharap masyarakat dapat berpartisipasi secara jujur dan bertanggung jawab.
“Pemasangan spanduk himbauan ini pada titik-titik strategis. Seperti perempatan jalan utama, kawasan pasar, pusat perbelanjaan, dan area publik lainnya. Apalagi yang ramai terlalui masyarakat,” katanya, Kamis, 14 November 2024.
Kemudian ia menjelaskan, pemasangan spanduk himbauan damai ini. Harapannya dapat menurunkan potensi konflik dan mencegah perpecahan masyarakat. Apalagi yang mungkin berbeda pilihan. Polisi akan terus memantau situasi hingga hari pencoblosan. Dan akan memberikan tindakan tegas bagi siapa saja yang terlibat dalam politik uang. Atau tindakan yang mengganggu stabilitas keamanan.
Selain menjaga kerukunan, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk menolak politik uang. Menurutnya, politik uang merupakan bentuk kecurangan yang merugikan rakyat. Karena calon yang terpilih berdasarkan uang belum tentu membawa kebaikan untuk daerahnya.
“Kami berharap masyarakat bisa menolak politik uang. Itu dapat mencederai proses demokrasi yang berlangsung,” katanya.
Kemudian kepolisian juga melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, serta organisasi masyarakat. Untuk mendukung gerakan anti-politik uang. Mereka harapannya dapat ikut berperan dalam memberikan edukasi kepada warga sekitar. Terkait bahaya politik uang, yang bisa mengakibatkan hilangnya integritas dan independensi dalam memilih calon pemimpin.
“Kami mengajak tokoh-tokoh masyarakat untuk bersama-sama mengingatkan warganya. Agar tidak tergiur janji politik uang. Dengan begitu, proses demokrasi bisa berjalan lebih baik, lebih bersih. Dan menghasilkan pemimpin yang benar-benar diinginkan oleh rakyat,” ujarnya.