Bandar Lampung (Lampost.co) – Tim seleksi (timsel) berkomitmen merekrut calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung periode 2024-2029 yang memiliki kapabilitas, kapasitas dan integritas. Apalagi para komisioner tersebut akan bekerja sebagai penyelenggara pesta demokrasi yang berkualitas.
.
Sesuai dengan keputusan KPU Nomor 919 Tahun 2024 tentang jadwal tahapan seleksi calon anggota KPU Provinsi Lampung periode 2024-2029. Saat ini timsel terus melakukan sosialisasi kepada seluruh lapisan masyarakat untuk aktif mengikuti rekrutmen ini.
.
Kemudian bagi masyarakat yang ingin mendaftar bisa mengunjungi laman siakba.kpu.go.id atau mengunjungi sekretariat timsel di Hotel Horison Ruang Tanjung Karang, Jalan Kartini No.88, Bandar Lampung. Pendaftaran mulai 22 Juli 2024 sampai 2 Agustus 2024.
.
Baca Juga : https://lampost.co/lamban-pilkada/kpu-tunjuk-5-timsel-calon-anggota-kpu-lampung/
.
Ketua timsel calon anggota KPU Provinsi Lampung, Siti Khoiriah mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif mengikuti penjaringan ini. Ia juga mengingatkan bagi yang ingin mendaftar, perhatikan dan pahami persyaratannya. Ia juga mengatakan, animo dan antusias masyarakat tinggi merespon rekrutmen ini, hal tersebut terlihat sudah ada 288 orang sudah membuat account peserta pada, Rabu, 24 Juli 2024 pukul 16.00 WIB.
.
“Ikuti rangkaian tesnya. Karena kemampuan seseorang akan terukur melalui rangkaian tes ini. Rekrutmen ini merupakan bagian dari proses demokrasi dan menyiapkan pemimpin Lampung dan Indonesia. Ayok sama-sama mengawal proses ini dengan baik,” katanya saat Podcast Lampung Memilih di Kantor Lampung Post, Kamis, 25 Juli 2024.
.
Kemudian dalam rekrutmen ini, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan KPU RI. Untuk pelaksanaan computer assisted test (CAT) akan bekerjasama dengan instansi yang memiliki laboratorium komputer lengkap. Soal CAT berasal dari KPU RI yang nanti akan bersama-sama dengan peserta membuka segelnya sebelum tes berlangsung. Kemudian untuk tes psikologi dan kesehatan, timsel bekerjasama dengan Mabes TNI AD.
.
Petunjuk Teknis
.
Sementara itu, sekretaris timsel calon anggota KPU Provinsi Lampung, Hervin Yoki Pradikta menambahkan. Jajarannya memegang teguh petunjuk teknis dan regulasi perundang-undangan dalam menjalankan tugas. “Apabila nanti dalam perjalanan seleksi ada intervensi dari berbagai pihak. Kita bisa hadang dengan juknis. Karena apapun ceritanya, rekrutmen ini bukan hanya ada pada tangan timsel. Tetapi berada di tangan pendaftar itu sendiri dan masyarakat yang mengawasi. Jika ingin terpilih, maka harus belajar terkait kepemiluan, ketatanegaraan, dan kepartaian,” katanya.
.
“Usai seleksi berkas administrasi, akan ada tes tertulis menggunakan metode CAT. Kemudian psikotes oleh TNI AD yang benar-benar mengetahui mental para peserta. Kita juga gak mau dapat pemimpin yang tidak lulus psikotes. Jadi upaya intervensi itu sudah terhalau dengan syarat dan ketentuan yang berlaku,” katanya.
.
Kemudian ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawal rekrutmen ini agar terpilih orang-orang berkualitas dan berintegritas. Timsel memiliki tanggungjawab untuk merekrut orang-orang terbaik. “Saya berharap masyarakat mengawasi dan memberi masukan kepada timsel. Berikan saran serta kritik yang membangun untuk menjaring dan menyaring calon anggota KPU Lampung,” katanya.
.
Selanjutnya ia menjelaskan, sesuai dengan juknis, untuk penelitian administrasi akan memilih 140 orang. Kemudian tes CAT akan memilih 28 orang, dan mengerucut menjadi 14 orang. Setelah 14 besar, pihaknya akan menyerahkan kepada KPU RI untuk pelaksanaan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan. Nantinya yang menetapkan 7 orang terpilih, ranahnya KPU RI.
.
Kawal Rekrutmen
.
Sekretaris Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI) Lampung, Triono mengatakan pihaknya siap mengawal dan mengkritisi proses rekrutmen anggota KPU Lampung. Hal itu sebagai wujud kepedulian dan dedikasi kecintaan terhadap proses demokrasi Lampung. “Kita berharap kepada timsel untuk bekerja sesuai dengan aturan, juknis dan undang-undang. Serta mengedepankan transparansi dan independensi. Sehingga harapan masyarakat bisa terpenuhi dan melahirkan komisioner yang lebih baik. Kemudian keterwakilan perempuan 30% bisa terwujud,” katanya.
.
Kemudian ia menilai, tahapan krusial ada pada awal sampai akhir pelaksanaan test. Artinya, mulai dari pendaftaran sampai penetapan anggota terpilih. Ia berpendapat, dari seleksi berkas harus benar-benar dipastikan para peserta ini layak dan memenuhi persyaratan pendaftaran. “Kalau melihat dari pengalaman sebelumnya. Celah-celah yang rawan berada ketika menentukan 28 terpilih, 14 terpilih dan 7 orang terpilih. Kita berharap orang yang terpilih memiliki integritas dan kredibilitas bukan isi tas,” katanya.
.
Maka dari itu, timsel harus membuktikan bahwa rekrutmen ini berjalan sesuai dengan aturan. Jangan ada relasi kuasa atau intervensi dari organisasi-organisasi besar atau invisible hand yang menitipkan kadernya untuk duduk menjadi anggota KPU. “Karena kita ingin memiliki komisioner yang lebih baik, bukan orang-orang yang bermasalah. Karena dari penyelenggara pemilu ini akan lahir kepala daerah dan pemimpin nasional yang berkualitas,” katanya.