Lampost.co – Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lampung, Ahmad Mufti Salim ingin memberikan ruang politik untuk anak muda dengan kenyamanan menghindari konflik dengan damai.
Menanggapi kasus persoalan statement Gus Miftah yang ramai, Mufti Salim sempat membuat video reaction menanggapi persoalan tersebut. Atas pernyataan yang tidak tepat, Mufti Salim meluruskan melalui video yang sudah ramai ditonton dan disebarluaskan di sosial media.
Menurutnya dengan melakukan hal tersebut ia sudah mengatakan pada publik kalau Gus Miftah mengatakan yang tidak benar dan tidak pas, dan publik mengetahuinya.
“Pemilu tahun ini kan harus berjalan dengan tiga A, adem, akur, dan asyik. Sebagaimana visi PKS, jadi saya merasa masalah ini tidak perlu dilanjutkan ke konflik politik hukum”, kata dia saat Podcast Lampung Memilih di Lampung Post, Selasa (24/1).
Mufti Salim yang melihat generasi saat ini menghindari politik, tidak suka politik, maka ia bertekad memberikan ruang untuk anak muda dan kenyamanan agar poltik menjadi ramah bagi anak muda.
“Kita pingin dengan ini milenial berpikir tidak ada harus menggunakan jalur kekerasan”, jelasnya.
Sebagaimana dalam prinsip, Mufti Salim mengatakan ia biasa melayani anak milenial. Karena anak muda memiliki kreatif dan dapat membantu penggunaan sosial media, untuk itu ia memiliki taktik merebut hati pemilih dengan memfasilitasi kebutuhan mereka agar mereka tergerak.
“Kamu memang hadir dimasyarakat dengan dasar Rahmatan Lil Alamin, yang dapat memebrikan kasih sayang kepada sesama dengan pelayanan dan advokasi.
Ia menjajikan tiga advokasi yang menjadi gagasannya, yakni pangan murah, kerja gampang, dan sehat mudah.
Maka dari itu penting menghadirkan dalam diri seorang pemimpin yang bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, “Pemimpin harus memenuhi pendidikan, sekolah, akses jalan, pelayanan, kesehatan. Karena semua itu untuk menghadirkan kenyamanan dan kebahagiaan bersama.”
“Saya pingin, kalau Allah mengizinkan saya menjadi salah satu yang bisa berkontribusi menghadirkan keadilan dan kemakmuran, ini jadi bagian ibadah untuk di dunia. Ketika ada yang berbuat baik, maka kita harus berbuat lebih baik,” tutupnya.