Kalianda (Lampost.co) — Ratusan hektare tanaman padi di Kecamatan Palas, Lampung Selatan, yang terendam banjir beberapa hari lalu dipastikan gagal tanam. Sebab, tanaman padi yang baru berusia 1-15 hari itu rusak. Akibatnya, lahan seluas 105 Ha itu kini harus ditanam ulang.
Petugas pengendali organisme tumbuhan (POPT) Palas, Safruddin, mengatakan tanaman padi yang terendam banjir dipastikan rusak dan gagal tanam. Sebab, tanaman padi tersebut terendam banjir selama delapan hari.
“Sebenarnya bukan puso atau gagal panen, tetapi gagal tanam karena baru berusia 1-15,” kata Safruddin, Senin 3 Januari 2022.
Dia mengatakan saat ini petani melakukan pembenihan bibit kembali untuk tanam ulang. Namun, pembenihan tersebut dilakukan petani di lahan daratan. Sebab, banjir masih merendam sawah.
Plt. Kepala UPTD Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Kecamatan Palas, Tarmijan, mengatakan lahan yang terendam itu tersebar di Desa Tanjung Jaya seluas 50 Ha, Bumiasri 30 Ha, Baliagung 15 Ha, dan Sukabakti 10 Ha.
“Selain itu, ada pula persemaian padi siap tanam seluas 292 Ha yang terdapat di Desa Tanjungjaya 85 Ha, Bumiasri 50 Ha, Baliagung 82 Ha Pematangbaru 45 Ha, dan Sukabakti 30 Ha,” kata dia.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas TPH-Bun Lamsel, Eka Saputra, mengatakan hingga saat ini belum ada laporan dari POPT Kabupaten terkait tanaman puso. Hanya saja, terdapat 1.216 Ha lahan yang terendam banjir.
Dia mengaku jika ada tanaman padi yang puso, pihaknya akan melayangkan surat ke provinsi untuk meminta bantuan benih padi.
“Kalau 2021, kami tidak ada cadangan bibit daerah (CBD). Kami akan surati Dinas Pertanian Lampung untuk meminta bantuan benih padi,” kata dia.
EDITOR
Effran