Bandar Lampung (Lampost.co) — Polda Lampung menggelar Operasi Keselamatan Krakatau 2024 selama 4-18 Maret 2024. Dalam operasi tersebut, polisi menjaring 13.871 pelanggar lalu lintas.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadilah Astutik mengungkapkan, dari jumlah tersebut, sebanyak 13.785 pengendara mendapat teguran. Sementara itu sejumlah 86 pelanggar mendapat sanksi tilang elektronik melalui sistem ETLE statis.
Umi mengatakan pihaknya menemukan pelanggaran tidak memakai helm, melawan arus, dan penggunaan knalpot brong. Lalu penggunaan safety belt, dan jumlah penumpang melebihi kapasitas. Pengendara sepeda motor mendominasi jumlah pelanggaran lalu lintas.
“Pelanggaran banyak oleh pengendara yang tidak memakai helm, melawan arus, dan menggunakan knalpot brong,” ungkapnya, Selasa, 19 Maret 2024.
Selain pelanggaran lalu lintas, dalam periode tersebut polisi juga mencatat ada 46 kejadian kecelakaan. Menurutnya, kendaraan roda dua dan mobil angkutan barang mendominasi kecelakaan lalu lintas.
Umi Fadilah menjelaskan, operasi itu dalam rangka menyambut bulan Ramadan karena terjadi peningkatan mobilitas. Sehingga perlu ada antisipasi dan penertiban untuk mengurangi angka pelanggaran serta kecelakaan.
Ia mengeklaim, hasil Operasi Keselamatan Krakatau 2024 secara umum masih tergolong aman dan terkendali. Pihaknya masih bisa mengurai kemacetan arus lalu lintas yang terjadi.
“Namun tetap kami imbau kepada masyarakat agar mematuhi peraturan lalu lintas dan perduli dengan keselamatan nya masing-masing walaupun Ops keselamatan telah berakhir,” kata dia.