Way Kanan (Lampost.co) — Untuk mengendalikan dan mengurangi dampak inflasi sebagai bagian dari upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan, sebanyak 230 Kepala Keluarga (KK) masuk katagori Rumah Tangga Miskin (RTM) menjadi sasaran Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kampung Banjar Negara, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Selasa, 21 November 2023.
Dalam penyampaiannya Bupati Kabupaten Way Kanan, Raden Adipati Surya, menyampaikan hal ini dilakukan dalam upaya mengurangi keterjangkauan pangan masyarakat terhadap pangan pokok dan strategis yang tetap harus dipenuhi agar masyarakat dapat hidup sehat, aktif, dan produktif.
“Perkembangan data harga pangan strategis saat ini menunjukkan adanya kenaikan harga yang signifikan terhadap komoditas pangan pokok terutama beras, keadaan ini menyebabkan inflasi terjadi yang mempengaruhi daya beli masyarakat,” kata dia, Selasa, 21 November 2023.
Selain itu ntuk mengendalikan dan mengurangi dampak inflasi sebagai bagian dari upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan, terutama di wilayah yang jumlah RTM Ekstrem salah satunya yang ada di wilayah Kecamatan Baradatu berjumlah 230 KK.
Kemudian untuk mengendalikan dan mengurangi dampak inflasi sebagai bagian dari upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan. “Pemerintah Kabupaten Way Kanan ikut serta melakukan kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan melalui GPM menjelang Natal dan Tahun Baru 2024,” jelas dia.
Adapun rincian komoditi yang dijual pada kegiatan tersebut antara lain sembako, hasil pertanian sayur mayur dan buah-buahan, pangan olahan seperti gula aren, madu, tiwul, eyek-eyek, keripik, kopi dan hasil pelaku usaha di Wilayah Kabupaten Way Kanan.
Kegiatan GPM ini melibatkan beberapa instansi pemerintahah seperti BULOG dan swasta serta aosiasi peternak, asosiasi petani Poktan/Gapoktan, petani cabai, distributor bawang, kelompok wanita tanI dan pelaku usaha pangan yang ada di wilayah Kabupaten Way Kanan.
“Sehingga memasarkan hasil produk pertanian baik sayur mayur, buah-buahan dimana secara keseluruhan kegiatan ini merupakan upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok strategis,” jelas dia.
Sebab dengan begitu rantai distribusi pemasaran yang terintegrasi serta mencegah terjadinya Patron-Client atau pemasukan pangan ke pasar suatu wilayah harga boleh dipasok oleh pelaku usaha tertentu. Serta menghindari penyalahgunaan market power oleh pelaku usaha tertentu.
“Secara tidak langsung berperan dalam mengatasi anjloknya harga pada masa panen raya dan tingginya harga pada saat panceklik dan sebagai salah satu upaya Pemerintah untuk mempermudah masyarakat memperoleh bahan pangan pokok dengan harga terangkau,” tutup Adipati.
Atika Oktaria