Bandar Lampung (Lampost.co): Dinas Sosial Provinsi Lampung menyiagakan sebanyak 444 relawan anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana). Ratusan relawan Tagana Lampung tersebut disiagakan untuk siap membantu penanganan bencana daerah.
“Selain mempersiapkan buffer stock dan bantuan sembako, kami juga berupaya membantu BPBD dalam rangka penanganan bencana alam dengan menyiapkan relawan Tagana,” ujar Kepala Dinsos Provinsi Lampung Aswarodi di seperti dikutip Antara, Kamis, 21 Maret 2024.
Dia mengatakan sebanyak 444 orang relawan Tagana tersebut tersebar pada 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Relawan Tagana tersebut siap untuk membantu dalam menangani bencana yang terjadi di daerah.
“Jumlah anggota relawan Tagana di Lampung ini totalnya ada 444 orang. Mereka siap membantu kalau terjadi bencana. Di sini pun kami sudah menyiapkan posko siaga bencana alam,” ujarnya.
Dia menjelaskan posko siaga bencana alam tersebut akan siaga selama 24 jam. Selain itu, mengawasi 15 kabupaten/kota bila ada bencana alam. Nantinya relawan segera berkoordinasi dengan tim Tagana kabupaten/kota serta relawan lain dalam membantu BPBD dan Basarnas.
“Dengan adanya pengawasan selama 24 jam, jika ada bencana bisa segera berkoordinasi dengan relawan di daerah. Agar segera menyiapkan kebutuhan dalam membantu BPBD dan Basarnas,” ujarnya.
Aswarodi mengatakan bila terjadi bencana alam dan membutuhkan sarana penyelamatan, maka Dinas Sosial melalui tim Tagana telah menyediakan perahu karet, kendaraan rescue, dan kapal fiber.
“Selain itu dalam upaya meminimalkan dampak bencana alam, kami pun mengimbau masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan dengan melakukan gotong royong supaya tidak banjir, dan tidak membuang sampah di sungai,” imbaunya.
Relawan Terlatih
Koordinator Tagana Lampung, Imam Setiawan, mengatakan tim Tagana merupakan relawan yang sudah terlatih. Bernaung di bawah Dinas Sosial dengan jumlah personel sebanyak 444 orang yang tersebar pada 15 kabupaten/kota.
Dia menjelaskan tugas dari relawan Tagana adalah membuat atau membentuk shelter atau tempat berlindung bagi pengungsi ketika ada bencana. Kemudian melakukan penyaluran logistik, membuka dapur umum, serta memberi layanan psikososial bagi masyarakat terdampak bencana.
“Relawan Tagana ini tersebar, ada yang masuk bersama Basarnas di potensi SAR. Ada juga yang bersama BPBD. Intinya kami siap bila terjadi bencana dan membutuhkan bantuan dengan segera,” kata dia.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News.