Bandar Lampung (Lampost.co) –– Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Lampung. kembali menyambut kepulangan 392 jemaah haji dari kloter JKG 45, Selasa malam, 1 Juli 2025. Dengan tambahan itu, saat uni sudah 5.485 jemaah haji Lampung yang berhasil dipulangkan dengan selamat.
Hal itu tersampaikan oleh Plt. Kakanwil Kemenag Lampung, Erwinto. Ia mengungkapkan, 392 jemaah itu berasal dari Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur. Proses pemulangan jemaah masih terus berlangsung sejak 27 Juni kemarin.
Kemudian menurutnya saat ini hanya tersisa 5 kloter jemaah haji Lampung lagi yang belum pulang. Mereka terjadwalkan pulang secara bertahap dan akan selesai, 9 Juli 2025.
“Dengan kedatangan kloter 45 ini total 5.485 orang Jemaah Haji Lampung yang sudah pulang ke tanah air. Kami masih menunggu 5 kloter lainnya yang terjadwalkan terakhir tiba tanggal 9 Juli mendatang,” katanya, Rabu, 2 Juli 2025.
Kepulangan Tertunda
Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umroh (Kabid PHU) Ansori F. Citra menambahkan. Terdapat 1 jemaah dari kloter JKG 45 yang kepulangannya tertunda. Penundaan itu akibat jemaah mengalami sakit dan harus menjalani perawatan intensif.
Kemudian ia menyampaikan, 392 jemaah yang pulang itu terdiri dari 329 Jemaah Lampung tengah. Dan 57 Jemaah Jemaah Lampung Timur, serta 6 petugas.
“1 orang jemaah atas nama Rofa Atul Wasiyahani tunda pulang karena sakit. Dan masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Al Nur Makkah,” jelasnya.
Selanjutnya Ansori juga menerangkan bahwa sampai dengan hari ini 17 Jemaah haji Lampung wafat. Lalu 15 orang wafat di Arab Saudi. Kemudian 1 orang wafat di RS Sitanala Tangerang Banten. Dan 1 orang wafat di Rumah Sakit Abdul Muluk sebelum berangkat menuju Tanah Suci.
Sebelumnya, Kanwil Kemenag Lampung juga telah meminta tenaga kesehatan untuk mendampingi para jemaah. Terlebih untuk mencegah peningkatan angka kematian. Pendampingan itu terlaksanakan setiap kloter untuk memantau kesehatan para jemaah.
Kemudian para tenaga kesehatan yang bertugas selalu mengikuti kegiatan kloternya masing-masing. Sehingga ketika ada masalah kesehatan. Jemaah haji bisa langsung mendapatkan penanganan yang tepat.
“Ada dokter dan tenaga kesehatan yang selalu mendampingi setiap kloter. Jadi tidak terhambat soal masalah kesehatan kecuali memang gangguan kesehatan yang akibat faktor usia,” ujar Erwinto.
Selanjutnya ia mengatakan, jemaah yang meninggal berasal dari kelompok lanjut usia (lansia). Mereka mengalami gangguan kesehatan karena kelelahan dan sesak nafas karena berdesakkan.
“Laporan yang kami terima jemaah yang meninggal rata-rata lansia. Karena kelelahan dan sesak nafas, terutama itu kelelahan,” katanya
Kemudian Erwinto juga mengimbau kepada para jemaah untuk tidak memaksakan diri melakukan aktivitas menjelang kepulangan. Para jemaah harapannya bisa menjaga kesehatan agar bisa melakukan perjalanan pulang dalam keadaan sehat dan selamat.