Bandar Lampung (Lampost.co) — Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menegaskan bahwa Pemprov Lampung tidak menutup mata terhadap berbagai pekerjaan rumah yang masih harus mereka selesaikan. Khususnya dalam aspek pengawasan pemerintahan.
Hal itu ia sampaikan saat peluncuran aplikasi Si-AWAS sebagai sistem pengawasan berbasis digital di Gedung Balai Keratun, Selasa, 30 Desember 2025.
Jihan mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi terbaru, sejumlah indikator pengawasan masih menunjukkan hasil yang belum optimal.
Bahkan, beberapa daerah di Lampung masih berada di zona merah, sementara belum ada kabupaten/kota yang mencapai zona hijau. Hanya dua daerah yang berhasil masuk zona kuning.
“Kondisi ini menjadi catatan penting bagi kita bersama, terutama menghadapi tahun 2026. Harapannya, daerah-daerah yang masih di zona merah dan kuning bisa terus berbenah hingga meningkat ke zona hijau,” ujar Jihan.
Langkah Strategis
Menurut Jihan peluncuran aplikasi Si-AWAS merupakan langkah strategis untuk menjawab tantangan zaman yang menuntut kerja pemerintahan serba cepat, efektif, dan efisien.
Pemanfaatan teknologi mampu mendorong kinerja aparatur sekaligus memastikan penggunaan anggaran yang lebih tepat sasaran.
Jihan menekankan, pengawasan tidak lagi cukup dilakukan setelah kegiatan selesai. Pengawasan harus hadir sejak awal, mulai dari tahap perencanaan, pendampingan, hingga evaluasi akhir.
Dengan pendekatan tersebut, potensi permasalahan dapat kita cegah sejak dini sebelum berkembang menjadi persoalan besar.
“Pengawasan itu bukan sekadar mencari kesalahan, tetapi pendampingan agar semua proses berjalan aman dan terkendali. Dengan kerja yang rapi, jujur, dan bertanggung jawab, kepercayaan masyarakat akan tumbuh,” katanya.
Ia juga menyoroti berbagai kelemahan sistem lama, seperti keterlambatan laporan dan data yang terpisah-pisah. Serta temuan masalah yang sering kali baru kita ketahui ketika sudah dalam kondisi serius.
Aplikasi Si-AWAS bisa menjadi alat deteksi dini. Layaknya instrumen pemeriksaan penunjang di dunia kesehatan untuk melihat indikasi masalah sejak awal.
Jihan pun memberikan apresiasi kepada Inspektorat Provinsi Lampung atas inovasi tersebut.
Menurutnya, kehadiran Si-AWAS menjadi bukti bahwa sistem pengawasan di Lampung telah “naik kelas” dan harus pemerintah manfaatkan secara optimal oleh seluruh perangkat daerah.
“Tujuan akhirnya adalah pengawasan yang semakin kuat, pembangunan yang berjalan lebih cepat, pelayanan publik yang manusiawi. Serta pemerintahan yang jujur dan dipercaya masyarakat,” pungkasnya.
