Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemudik dari berbagai daerah berdatangan di Terminal Rajabasa, Bandar Lampung.
Tercatat sudah 11.592 pemudik tiba di terminal tipe A itu selama periode 21–28 Maret 2025.
Jumlah itu merupakan gabungan baik angkutan antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi (AKDP). Namun penumpang angkutan AKDP masih mendominasi pada arus mudik kali ini.
Berdasarkan data, puncak arus kedatangan pemudik di terminal terjadi pada 28 Maret 2025, kemarin. Yakni sebanyak 3.560 orang. Sementara jumlah keberangkatan paling banyak pada 27 Maret 2025 yakni 2.455 pemudik.
Kepala Terminal Rajabasa, Marsusi menyampaikan, puncak arus balik akan terjadi pada 5–6 April 2025. Hal tersebut sebaiknya menjadi pertimbangan para pemudik dalam menentukan waktu perjalanan.
“Pada arus mudik kali ini, jumlah pemudik terlihat ramai mulai 26 Maret 2025, dan terus meningkat hingga kemarin,” jelasnya.
Untuk memastikan kemanan perjalanan pemudik, pihaknya telah melakukan ramcheck terhadap seluruh angkutan Lebaran. Selain memastikan kelaikan kendaraan angkutan Lebaran, pihaknya juga memastikan kesehatan sopir dan kernet yang bertugas.
“Di sini ada posko kesehatan yang untuk memeriksa kesehatan sopir dan kernet, bisa juga untuk melayani para pemudik,” katanya.
Hal tersebut dengan melakukan pemeriksaan kesehatan kepada setiap sopir dan kernet yang akan bertugas.
Dinas Kesehatan
Pemeriksaan itu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Bandar Lampung untuk menyediakan tenaga kesehatan di terminal. Nakes akan bersiaga setiap hari untuk memeriksa kesehatan sopir dan kernet angkutan Lebaran.
“Jadi ada pemeriksaan kesehatan juga untuk para sopir dan kernet, sehingga perjalanan pemudik benar-benar aman,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya juga telah melakukan pembenahan terhadap fasilitas umum di terminal, termasuk penerangan.
Marsusi berharap, pelayanan yang dioptimalkan bisa memberikan rasa puasa bagi para pemudik yang menggunakan Terminal Rajabasa.