Bandar Lampung (Lampost.co) — DPC PDI P Bandar Lampung tanggapi rencana DPW NasDem kembali mengusung Eva Dwiana sebagai calon Walikota Bandar Lampung, periode 2024–2029.
Ketua DPC PDI P Bandar Lampung Wiyadi mengatakan, Eva Dwiana hingga saat ini masih merupakan kader PDI P.
“Sampai saat ini, Ibu Walikota masih ber KTA (kartu tanda anggota). Komunikasi sampai saat ini masih ada dengan PDI P,” ujar Wiyadi,Rabu, 6 Februari 2024.
Lanjut Wiyadi terkait kontestasi Pilwakot 2024-2029 mendatang, PDI Bandar Lampung harus menimbang berbagai aspek. PDI Bandar Lampung akan melakukan evaluasi, kemudian melakukan survei terhadap elektabilitas, popularitas, juga tingkat kepuasan masyarakat Bandar Lampung ata kepemimpinan Eva.
“Apalagi perintah dari Ketua DPD Pak Sudin, DPP dari Pak Sekjen. Mereka memerintahkan kami untuk segera maping. Komunikasi, membuka peluang dengan seluruh tokoh masyarakat di Bandar Lampung, yang mempunyai potensi dan jiwa pengabdian di Bandar Lampung, “Katanya.
Lanjut Wiyadi, pihaknya mengutamakan kader PDIP terbaik. Namun tetap membangun komunikasi dan pintu terhadap seluruh partai di Bandar Lampung.
Mekanisme Partai
Sebelumnya, DPW NasDem Provinsi Lampung siap mengusung petahana Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana kembali maju sebagai Calon Walikota Bandar Lampung periode 2024–2029.
Saat Pilwakot periode sebelumnya, NasDem juga merupakan partai pengusung Eva bersama dengan PDI P.
Berdasarkan hasil pemilu legislatif 2024-2029 Nasdem Bandar Lampung meraih 7 kursi. Setidaknya masih butuh 3 kursi dengan koalisi bersama partai lain, agar bisa mengusung calon walikota dan wakil Walikota Bandar Lampung.
“Pada Pilwakot 2020 NasDem juga pengusung Ibu Eva. Terus menang jadi walikota. Nah saya anggap bu eva juga berprestasi. Oleh karenanya saya kira layak kembali NasDem mengusung beliau di 2024,”ujar Wakil Ketua Bidang Media dan Publikasi DPW NasDem Lampung Rakhmat Husein.
Lanjut Husein, NasDem juga memiliki mekanisme dalam mengusung salah satu calon, selain itu, Eva Dwiana yang disebut kader PDI P. Tentu dalam partai juga memiliki mekanisme yang sama.
“Tentu nanti ada mekanisme organisasi yang harus kami ikuti sesuai petunjuk DPP (NaDem). Tentunya juga musti ada kerja politik membangun koalisi agar syarat mencalonkan diri terpenuhi mengingat Nasdem hanya mendapat 7 kursi,” katanya