Bandar Lampung (Lampost.co) — Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mewisudakan 10 mahasiswa teknik perkeretaapian atau Railways Engineering, pada sabtu 9 November 2024. Gelaran Wisuda tersebut, bersamaan dengan 1.499 mahasiswa yang wisuda dan meraih gelar sarjana.
Yakni dengan rincian 303 mahasiswa Fakultas Sains, 469 mahasiswa Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan dan 727 mahasiswa Fakultas Teknologi Industri.
Rektor Itera, I Nyoman Pugeg Aryantha, menyatakan lulusan teknik perkeretapian ini merupakan lulusan pertama strata satu di Indonesia. Program Studi Teknik Perkeretaapian itu sendiri berdiri pada 2019. Prodi tersebut merupakan pertama dan satu-satunya untuk PTN di Indonesia.
Baca juga: Dorong Budaya Literasi, Gen Z Lampung Utara Ikut Lomba Cerita Rakyat
“Mudah-mudahan lulusan, kita bisa berkiprah di dunia transportasi,” ujarnya, 9 November 2024.
Menurutnya, tantangan saat ini adalah konektivitas antar kota dan daerah yang membutuhkan moda transportasi, terutama berbasis rel. Hal ini menjadi tantangan ke depan, dan harus dikembangkan.
“Momentum ini juga menjadikan kita untuk bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub,”katanya.
Selain itu, program studi lain yang juga mewisuda untuk pertama program studi Teknik Biomedis dengan jumlah 34 lulusan. Program studi Teknik Biomedis merupakan program studi futuristik hanya ada beberapa kampus di Indonesia.
1 Dekade Itera
Rektor menyebut Itera telah memasuki usia 1 dekade. Untuk itu pihaknya berupaya memberikan manfaat terhadap masyarakat luas dan lingkungan.
Capaian akademik yang Itera hasilkan dari waktu ke waktu semakin bertambah baik. Hal ini menandai Itera telah tumbuh dan berkembang menjadi institusi pendidikan tinggi bidang sainstek yang mumpuni.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Ir. Mohamad Risal Wasal, yang menjadi pembicara dalam orasi ilmiah bertajuk “Pemutakhiran Kurikulum Studi Teknik Perkeretaapian ITERA dalam Mengisi Kebutuhan SDM di Bidang Perkeretaapian.” menyampaikan, perkembangan teknologi transportasi rel di tanah air mengalami perubahan cepat dalam aspek teknis dan operasional.
“Modernisasi perkeretaapian tidak hanya membutuhkan infrastruktur canggih, tetapi juga SDM yang mampu mengelola dan mengoptimalkan teknologi baru. Seperti sistem persinyalan berbasis moving block hingga penggunaan kereta otomatis. Di sinilah peran pendidikan tinggi sangat krusial,” ujar Mohamad Risal dalam paparannya.
Ia menambahkan pemutakhiran kurikulum di ITERA bertujuan untuk menyiapkan lulusan yang menguasai teknologi terkini, berkompeten dalam pengelolaan sarana dan prasarana. Serta memahami pentingnya aspek keberlanjutan dalam pembangunan perkeretaapian.