Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Pemadam dan Penyelamatan (Damkartan) Bandar Lampung mencatat 185 peristiwa kebakaran dalam periode Januari – Oktober 2024. Kebakaran lahan mendominasi jumlah peristiwa kebakaran tersebut.
Hal tersebut tersampaikan oleh Kadis Damkartan Bandar Lampung, Anthoni Irawan. Ia mengungkapkan, dari jumlah kasus itu sebanyak 64 kasus merupakan kebakaran lahan. Kemudian sebanyak 49 kasus kebakaran terjadi pada bangunan penduduk.
Lalu, ada 7 bangunan umum, 7 bangunan industri, dan kendaraan yang mengalami kebakaran selama tahun 2024. Total kerugian akibat kejadian kebakaran perkiraannya mencapai Rp6.04 miliar.
“Selain itu ada 50 berbagai macam objek lainnya yang juga mengalami kebakaran, seperti kios,” katanya, Jumat, 18 Oktober 2024.
Kemudian ia menjelaskan, penyebab kebakaran sendiri terdominasi akibat korsleting listrik yakni 76 kasus. Selain itu akibat lampu ada 37 kasus, kompor 12 kasus, rokok 2 kasus, dan 22 penyebab lainnya.
“Dari semua kejadian tidak ada korban meninggal dunia. Korban luka hanya 9 orang,” katanya.
Selanjutnya jumlah itu jauh mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Dalam periode yang sama pada 2023, tercatat hanya ada 352 kasus kebakaran.
Namun jumlah itu juga terdominasi dengan peristiwa kebakaran lahan yakni 274 kasus. Meski peristiwa terdominasi dengan kejadian kebakaran lahan, penyebab kebakaran pada Bandar Lampung mayoritas akibat korsleting listrik.
“Tahun lalu ada 4 korban meninggal dan 5 korban luka,” ujarnya.
Kemudian terkait hal itu. Anthoni Irawan mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan barang-barang elektronik. Pastikan selalu menggunakan alat-alat listrik sesuai standar untuk mencegah korsleting listrik.
“Kami juga mengimbau masyarakat jangan membakar sampah sembarang. Terlebih saat cuaca panas dan angin kencang,” katanya.