Bandar Lampung (Lampost.co) – MAN 1 Bandar Lampung lolos dalam penilaian menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Keberhasilan ini menjadikan madrasah tersebut sebagai satu-satunya satuan kerja di bawah Kementerian Agama yang meraih capaian tersebut.
Kepala MAN 1 Bandar Lampung, Lukman, menyatakan bahwa pencapaian ini adalah bentuk komitmen kuat dalam mendorong pendidikan yang bersih dan berkualitas, khususnya di Provinsi Lampung. Ia menyebut momen Hardiknas 2025 sebagai waktu yang tepat untuk menunjukkan bahwa sekolah juga dapat menjadi contoh dalam hal tata kelola yang baik.
“Ini membuktikan bahwa MAN 1 Bandar Lampung tidak hanya fokus pada akademik, tapi juga pada transparansi dan pelayanan publik,” ujar Lukman, Jumat, 2 Mei 2025.
Langkah-langkah pencegahan korupsi mulai dari hal kecil, seperti melarang pemberian hadiah dari murid kepada guru, bahkan saat peringatan Hari Guru atau Hari Pendidikan Nasional. “Mungkin niatnya baik, tapi pemberian hadiah bisa dikategorikan sebagai gratifikasi, jadi sekarang kami larang,” jelas Lukman.
Peningkatan Mutu
Dalam peningkatan mutu layanan, MAN 1 Bandar Lampung menghadirkan sejumlah inovasi pendidikan. Salah satunya adalah mendatangkan guru tamu dari kalangan profesional untuk mengajarkan riset kepada para siswa. Hal ini terobosan penting dalam pendidikan menengah atas.
Sekolah ini juga mengintegrasikan pembinaan karakter melalui program dzikir suri setiap usai salat Ashar. Program ini telah menjadi rujukan sekolah lain karena dianggap efektif membentuk perilaku siswa di tengah era digital. “Di zaman sekarang, sulit membentuk karakter siswa yang terpapar banyak informasi bebas. Tapi dzikir suri ternyata membawa efek positif,” ungkap Lukman.
Tak hanya itu, laporan kekayaan seluruh civitas akademika MAN 1 Bandar Lampung juga telah lengkap dan transparan. Kepala madrasah melaporkan hartanya ke KPK, sementara guru dan pegawai menyampaikan laporan melalui SPT. “Semuanya sudah terunggah 100 persen,” tegasnya.