Bandar Lampung (Lampost.co)— Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI) memberikan masukan dan evaluasi kurikulum pada Program Studi Rekayasa Kehutanan Intitut Teknologi Sumatra (Itera) sesuai kebutuhan dunia, industri dan teknologi kekinian.
Ketua MEBI Lampung Daud Hadi Winarto menyampaikan MEBI memberikan masukan mata kuliah yang diperlukan sesuai kebutuhan mahasiswa, dan alumni ke depan.
” Kami (MEBI) ingin mendorong Itera untuk meng update teknologi yang negara-negara lain pakai untuk melestarikan dan mengembalikan fungsi hutan, agar lebih ekonomis, efektif dan efisien. Salah satunya menggunakan teknologi laser, drone maupun robotik, “kata Daud yang juga Dirut PT BTI, Selasa, 3 September 2024.
Menurutnya, dengan menggunakan teknologi mutakhir menjaga kelestarian mudah dikerjakan
Bahkan, kata Daud, berdasarkan data dari Dinas Kehutanan hutan lindung saat ini hanya tersisa 14 persen. Oleh karena itu, perlu kerjasama semua pihak, untuk bersama-sama mengembalikan fungsi hutan.
“Untuk itu MEBI mendukung Itera mengembalikan kelestarian hutan. Manfaat dari masukan ini juga, sebagai transisi Itera menuju teknologi global, dan Itera ikut dalam net zero emision di Indonesia,”ucapnya.
Tidak hanya itu, dengan penyesuaian dan masukan kurikulum tersebut, juga menyiapkan para alumni dan lulusan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Tidak hanya alumni, tapi mahasiswa juga menguasai teknologi terbaru.
“Jangan sampai sudah lulus masih menggunakan cara-cara konvensional, sehingga tidak ada perubahan yang signifikan di hutanan Lampung,” sarannya.
Daud menambahkan, dengan teknologi terbarukan, hutan yang rusak bisa langsung terdeteksi, sehingga lebih mudah untuk mencegah kerusakan dan merawat hutan. “Kami yakin Itera mampu melakukan hal itu,”sebutnya.
Implementasi Kurikulum
Sementara itu, Kepala Pusat Kurikulum dan Pusat Pembelajaran Itera, Nono Agus Susanto, mengatakan masukan kurikulum dari MEBI untuk menyesuaikan standar kebutuhan dunia industri dalam dunia kerja.
Untuk mengimplementasikan masukan dari MEBI, Itera menggunakan teknologi sofware dengan mengaplikasikannya pada mata kuliah.
“Pada intinya Itera sudah siap melaksanakan program dan masukan dari pihak luar termasuk dari MEBI. Kami juga sudah menyiapkan ini dari 2024 dan akan kita implementasikan di 2025,”pungkasnya.