Kalianda (Lampost.co)– Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengklaim harga per porsi makan bergizi gratis untuk anak sekolah nantinya akan berbeda-beda tiap provinsi.
Zulhas juga menyebut pemerintah sudah menganggarkan Rp 71 triliun untuk program tersebut dalam RAPBN 2025.
“Program makan siang bergizi sudah kita anggarkan Rp 71 triliun,” ungkap Zulhas.
Zulhas mengatakan belum bisa memberi harga patokan resmi karena masih tahap sosialisasi.
“Kita masih sosialisasi setelah mendapat masukan ahli gizi yang menentukan berapanya,” kata Zulhas saat di temui di Lampung, Sabtu, 3 Agustus 2024.
Ia menyebut harga per porsi untuk makan program makan siang bakal berbeda karena harga bahan pokok tiap provinsi fluktatif.
“Beda dong, harganya beda-beda di Papua harganya lebih mahal lagi,” ungkapnya.
Zulhas menambahkan untuk spesifikasi Kita harus mencukupi gizi, misalnya telur, ada ikan, ada buah.
“Sesuai dengan kemampuan daerah masing-masing,” terangnya.
Namun, di tempat yang lain Zulhas memberi rincian total harga nasi kotakan tersebut sekitar Rp27.500 per kemasan dengan isi, ayam kremes, sayur capcay, pisang dan telur.
Ia menyebut teknis program makan bergizi gratis yang akan merumuskan adalah tim ahli gizi. Ia menyebut teknis program makan bergizi gratis yang akan merumuskan adalah tim ahli gizi.
“Nanti teknisnya seperti apa, yang akan merumuskan ahli gizi, tapi sudah ada anggarannya Rp 71 triliun,” jelasnya.
Nanti yang menentukan harga mereka yang ahlinya, kita kasih saran saja,” terangnya.
Zulhas menambahkan untuk spesifikasi makan bergizi gratis untuk anak sekolah harus mencakup gizi anak-anak.
“Harus mencukupi gizi, misalnya telur, ada ikan, ada buah,” pungkasnya.
Pantauan Lampost.co, Mendag Zulhas memberikan nasi kotak Puti Minang berisi nasi ayam dan sayur sebagai seremoni kepada anak-anak sekolah.