Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung membangun pelabuhan pengumpan regional Sebalang di Lampung Selatan untuk dijadikan sebagai pelabuhan umum.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, mengatakan pelaksanaan pembangunan terlaksana pasca pihaknya lakukan rapat koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Lampung Selatan serta, Kementerian Perhubungan.
“Kami sudah membahas Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKR) dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKP). Serta pelabuhan Sebalang terus melakukan percepatan terlebih untuk kegiatan aktivitas kapal yang membawa batu bara,” katanya, Rabu, 2 Oktober 2024.
Menurutnya, pihaknya telah rapatkan tentang rencana induk, di mana telah melakukan pengkajian pada 2023 dan akan di finalisasi lagi terkait DLKR dan DLKP.
“Kemudian ada juga pembahasan akses jalan masuk ke Sebalang, karena jadi prasarana utama,” imbuhnya.
Menurutnya kajian DLKP tersebut sudah keluar. Untu itu pihaknya akan mulai melakukan pembangunan fisik. Pada tahap pertama nantinya yakni melakukan uji beton untuk menguatan dermaga.
“Kita harapkan DLKP segera keluar, apa yang bisa di dahulukan akan kita lakukan kajian. Jadi memang dalam pembangunan ini terus melakukan pemahaman agar tak salah langkah,” papar Bambang.
Pertama, pihaknya akan lakukan kajian terkait uji beton untuk kekuatan dermaga. Selanjutnya kajian pergantian venue sehingga bila sudah bisa akan mendirikan UPTD.
“Banyak masyarakat yang menunggu beroperasikannya Pelabuhan Sebalang. Terlebih saat ini PLTU Tarahan sudah memproduksi biomasa,” ungkapnya.
Sehingga ke depan, banyak pihaknya yang memanfaatkan pelabuhan Sebalang untuk pembangunan kapal bio massa dari Tarahan keluar Lampung.
“Harapannya dari Pelabuhan Sebalang pada 2025 dengan pengelolaan yang terlaksana sepenuhnya oleh pemerintah daerah dapat meningkatkan konektivitas antar daerah. Guna melakukan kegiatan perdagangan,” imbuh Bambang.
Pelabuhan pengumpan Regional Sebalang memiliki luas lahan dua hektare dengan aset milik Pemerintah Provinsi Lampung seluas 25,9 hektare. Pelabuhan ini akan di kembangkan sebagai pelabuhan umum dan pelayaran masyarakat antar pulau.