Bandar Lampung (Lampost.co) — Saat ini sangat marak pembobolan akun pribadi seseorang yang diretas oleh peretas. Terlebih yang baru saat ini, kritik keras mewarnai dugaan kebocoran data pribadi yang bersumber dari Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Pasalnya, kebocoran data pribadi bukan kali ini saja terjadi. Belum lama ini, kebocoran data juga terjadi di Pusat Data Nasional (PDN).
Menyikapi hal tersebut, Praktisi Digital dan IT sekaligus Founder Edukasi 4.0, Rejive Dewangga memberikan tips dan trik untuk masyarakat yang khawatir datanya bocor dan tersebar secara ilegal.
Rejive mengatakan masyarakat dapat gunakan Google Authenticator untuk setiap aplikasi keuangan maupun email.
“Sebab aplikasi tersebut biasa kita pakai untuk dobel verifikasi guna mencegah akses langsung ke aplikasi walau hacker tau password akun,” katanya melalui pesan Whatsapp, Selasa, 24 September 2024.
Selain Authenticator, tambahnya, biasakan untuk mengaktifkan verifikasi ganda, bisa menggunakan SMS atau aplikasi Google Authenticator tersebut. Menurutnya jangan simpan informasi login atau akun di smartphone, lebih baik catat di kertas khusus.
“Selain itu juga jangan gunakan VPN untuk akses ke akun personal kita baik itu email, sosial media hingga aplikasi keuangan. Gunakan mobile data untuk akses ke aplikasi tersebut,” katanya.
Kemudian, aktifkan layanan lacak ponsel untuk mengetahui jika sewaktu-waktu ponsel hilang atau tertinggal di suatu tempat. Jangan lupa juga untuk selalu upgrade smartphone yang memiliki fitur sidik jari atau eye verification.
“Selalu ganti password atau pin secara berkala, minimal 3 bulan sekali. Gunakan kombinasi huruf kecil, besar, angka serta simbol,” kata dia.
Selanjutnya, masyarakat di imbau untuk aktifkan layanan backup email menggunakan akun email lainnya.
“Hal ini penting jika sewaktu-waktu email dibobol, sehingga masih bisa diakses kembali menggunakan layanan backup email lainnya (khusus Gmail),” pungkasnya.