Bandar Lampung (Lampost.co)–Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Lampung berkomitmen untuk mewujudkan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang bersih dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Hal ini sebagai respons terhadap kasus korupsi yang pernah mencoreng nama baik salah satu PTN di Lampung beberapa tahun lalu.
Salah satu PTN yang terus melakukan upaya pembenahan pelaksanaan PMB yaitu Universitas Lampung (Unila).
Ketua PMB Unila, Suripto Dwi Yuwono, mengatakan dalam rangka mewujudkan pelaksanaan PMB yang bersih, Unila mengusung tagline “Professional, Akuntabel, Transparan, dan Informatif (Proaktif)”.
Prinsip yang Unila terapkan pada 2023 menurutnya telah berjalan secara nyata dengan melakukan berbagai langkah strategis yang tertuang dalam bentuk regulasi.
Salah satunya dengan melibatkan unsur pengawasan internal melalui SPI. Melaksanakan konsultasi dan audiensi dengan pihak eksternal seperti unsur Dewan Pengawas Unila, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan juga pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Langkah-langkah tersebut kemudian terwujudkan dalam bentuk tata kelola PMB Unila. Kemudian tertuang dalam regulasi dan berjalan secara konsisten guna menciptakan PMB yang bersih dan transparan,” kata Suripto.
Suripto mengatakan, upaya ini ia rasa telah membuktikan Unila mampu mengembalikan marwah dan citranya. Sebagai salah satu perguruan tinggi kebanggaan masyarakat Lampung yang mendapaat perhitungan secara nasional.
“Hal ini tercermin dari meningkatnya kembali kepercayaan masyarakat pada Unila dengan meningkatnya peminat PMB Unila pada berbagai jalur masuk,” kata Suripto.
Dan terkhusus pada seleksi jalur mandiri, Suripto mengatakan pemerintah saat ini turut mengatur agar seleksi Mandiri berjalan lebih transparan dalam bentuk penyampaian informasi menyeluruh.
Pihaknya juga mengajak masyarakat ikut terlibat dalam proses pengawasan. “Sehingga seleksi secara mandiri dapat terlaksana secara transparan dan akuntabel,” ujarnya.
Proses Penerimaan Mahasiswa
Kampus Politeknik Negeri Lampung (Polinela) juga menjalankan PMB yang bersih dan transparan.
Ketua PMB Polinela, Kasmir, mengatakan dalam proses penerimaan mahasiswa baru. Pihaknya membentuk kepanitiaan pusat yang di dalamnya melibatkan unsur kepala jurusan dan sekretaris jurusan.
Seluruh unsur yang terlibat tersebut termonitor oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) yang juga bertugas melakukan audit penyelenggaraan kegiatan.
“SPI juga mereka yang melakukan pengawasan administrasi apalagi soal anggaran. Ada juga monev setiap satu semester, kita di audit untuk melihat apakah administrasi dan program berjalan dengan baik,” kata Kasmir saat diwawancara pada Rabu, 20 Maret 2024.
Kasmir mengungkapkan dasar penilaian yang dilakukan untuk menetapkan apakah seorang mahasiwa layak lolos atau tidak melihat dari nilai dan prestasi milik peserta.
“Bukan upaya penyelundupan atau titip-menitip. Kita benar-benar dari prestasi atau nilai. Bahkan dari Direktur ke Wadir itu hanya bersifat menampung. Jadi kita tidak bisa memaksakan apakah ini harus kami terima atau tidak,” jelasnya.