Bandar Lampung (Lampost.co)— Ratusan siswa yang tergabung dari dua sekolah di Lampung menggelar media visit untuk belajar jurnalistik ke Kantor Harian Umum Lampung Post, Rabu, 28 Februari 2024.
Ratusan siswa tersebut berasal dari SD Muhammadiyah Metro Pusat, sebanyak 230 orang. Lali pelajar dari Pondok Pesantren Muhammadiyah Sabilil Muttaqien, Gisting sebanyak 109 orang.
Dengan jumlah siswa yang banyak itu, kegiatan kunjungan media kali ini terbagi menjadi dua sesi. Sesi pagi untuk siswa SD Muhammadiyah Metro Pusat, dan sesi siang untuk siswa Ponpes Ponpes Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting.
Pada kesempatan media visit ini para siswaberfoto dan berkeliling Lampung Post untuk melihat ruang-ruang penghasil berita.
Adapun diakhir acara para siswa diberikan penjelasan mengenai kerja-kerja jurnalistik, serta sejarah singkat berdirinya Lampung Post oleh Marcom Lampung Post, Wiji Sukamto.
Ketua Pelaksana kegiatan, Nur Aini, menyebut bahwa kunjungan ini dalam rangka membekali peserta didik. Juga dengan wawasan jurnalistik dan juga kerja-kerja perusahaan media dalam memproduksi berita.
“Tiap taunnya kita memang ada agenda kunjungan belajar yang kita sebut dengan outdoor activity jadi anak-anak diminta untuk belajar di luar sekolah, untuk tahun ini kunjungannya ke Lampung Post,” kata dia Rabu, 28 Februari 2024.
Nur Aini menyebut bahwa sekolahnya saat ini memiliki ekstrakulikuler reporter cilik yang memproduksi majalah.Dengan demikian setelah kunjungan ini ia berharap anak siswa-siswi mampu menyerap dan mengimplementasikannya ke dalam bentuk karya.
“Jadi setelah dari sini anak-anak harapannya mempunyai wawasan lebih tentang media cetak. Juga mungkin media elektronik yang biasa kita lihat,” ujarnya.
Sumber Ilmu
Sementara itu, Kepala Ponpes Muhammadiyah Sabilil Muttaqien Gisting, Fado’il menjelaskan, sebagai lembaga pendidikan, pihaknya memiliki kewajiban untuk memberikan berbagai sumber ilmu kepada anak didik. Termasuk kemampuan mencerna dan mengolah informasi dari sumber terpercaya.
“Kunjungan ke Lampung Post ini untuk memberikan kepada mereka satu tambahan informasi. Karena sekarang di era digitalisasi, tentu informasi sangat penting untuk menjadikan mereka generasi yang unggul,” katanya.
Fado’il juga menyebut bahwa pihaknya saat ini juga menggaungkan program pojok literasi bagi para santrinya. Melalui pojok literasi ini, siswa berkesempatan bisa menulis dan membaca hasil karya para siswa lainnya.
“Tentu setelah mereka hadir di sini, harapannya ada tulisan-tulisan yang bisa mereka tulis di mading yang sudah kami siapkan. Kemudian juga kepada guru-guru yang mengajar bahasa Indonesia tentu ini akan kami tindaklanjuti apa hasil dari kegiatan hari ini,” tandasnya.