Bandar Lampung (Lampost.co)– Memasuki hari kedua pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Baru (MPLS) Siswa baru mendapat materi tentang Gerakan Sekolah Sehat (GSS).
Melalui kegiatan ini sekolah mengajak para siswa ikut andil dalam menciptakan lingkungan sekolah sehat. Mulai dari pemenuhan gizi yang baik, anti narkoba, hingga sekolah yang bebas dari asap rokok.
Waka Humas, SMPN 22 Bandar Lampung, Heriyadi, mengatakan gerakan sekolah sehat merupakan program anjuran dari kementerian dalam rangka mencegah siswa dari pola hidup tidak sehat.
“Jadi arahan itu di tujukan kepada warga sekolah supaya kita bisa memperhatikan gizi yang baik. Bagaimana menjaga lingkungan sekolah, dan memberikan gambaran tentang pola hidup sehat dilingkungan pendidikan. Termasuk bebas dari asap rokok dan narkoba,” ujarnya, Selasa, 16 Juli 2024.
Saat ini Pemerintah tengah mematangkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan sebagai regulasi turunan Undang-Undang (UU) Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023. Isi dari Beleid itu salah satunya mengatur larangan menjual rokok di dekat sekolah.
Aturan ini mendapat tanggapan positif dari pihak sekolah. Heriyadi menyebut kebiasaan merokok memang sebaiknya harus terhindar dari lingkungan pendidikan.
Numun, dalam pelaksanaannya ia mengaku pihak sekolah cukup kesulitan untuk bisa memantau aktivitas siswa di luar sekolah.
Oleh karenanya ia meminta peran serta masyarakat di sekitar sekolah untuk ikut mematuhi aturan ini. Termasuk juga berani melapor kepada pihak sekolah jika mendapati siswa berseragam sekolah membeli rokok.
“Bagus, kalau perlu memang ada operasi rutin. Di dalam sekolah sendiri kita sudah ada larangan, jangankan para siswa, guru pun kami larang,” tegasnya.
Tata Tertib Sekolah
Heriyadi menjelaskan, dalam aturan tata tertib sekolah sudah mengatur tentang bentuk-bentuk pelanggaran oleh siswa. Mulai dari pelanggaran ringan hingga berat, menurutnya akan mengkomunikasikan dengan orang tua untuk selanjutnya mendapatkan tindakan
“Jika kami dapati melakukan tindakan berat seperti narkoba, pencurian, kriminal, pornografi. Kalau mereka melanggar ini kita komunikasi dengan orang tua, kalau masih bisa kita bina. Tapi kalau sudah kita tidak sanggup lagi ya mau gimana,” katanya.
Selain menjaga lingkungan sehat, pada kegiatan MPLS ini juga para siswa baru diberikan pembakalan lain. Mulai dari kegiatan baris berbaris, pengenalan ekstrakulikular, materi kekerasan berbasis gender online.
Serta pembekalan dari pihak kepolisian untuk membentuk kedisiplinan siswa.
“Dan di hari pertama alhamdulillah anak-anak berkesempatan mendapatkan motivasi dari supervisi MPLS yang menjadi perwakilan penguatan karakter dari Kemendikbudristek,” ucapnya.
Pembelajaran yang Menyenangkan
Sedikit berbeda dengan jenjang SMP, suasana MPLS jenjang SD pengemasannya secara lebih menyenangkan.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana yang nyaman dan menambah semangat para siswa baru.
“Siswa SD ini kan kelanjutan dari TK, jadi suasananya masih harus di momong. Sehingga kita harus buat hati anak senang,” ujar Kepala Sekolah SDN 2 Rawa Laut, Kusrina, Selasa, 16 Juli 2024.
Untuk membuat suasana yang menyenangkan pada anak, beberapa kegiatan MPLS di tingkat SD menurutnya lebih menekankan pada permainan menarik dan edukatif.
“Seperti mengenal huruf dan angka, bernyanyi, pengenalan guru dan Sapras, mewarnai. Makan sehat buah dan sayur, dan lainnya yang membuat anak-anak itu senang. Apalagi guru-gurunya juga sudah kita persiapkan untukndibekali dengan in house training,” katanya.