Bandar Lampung (Lampost.co)— Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) mengembangkan inovasi guna mempersiapkan mahasiswa dalam membangun daya saing.
Hal tersebut melibatkan kebaruan metode pengajaran, integrasi teknologi mutakhir, hingga budaya perbaikan yang berkesinambungan.
Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Nasrullah Yusuf mengatakan WURI mengevaluasi universitas berdasarkan pendekatan inovatif dan kontribusinya terhadap pendidikan, penelitian, dan dampak sosial.
Baca juga:Sumsel Teacher Fest Momentum Tingkatkan Kompetensi Guru di Bidang Teknologi Informasi
“WURI fokus pada kemampuan universitas mengadopsi inovasi baik dalam kurikulum, kemitraan, dan dampak keseluruhan pada masyarakat,” kata Nasrullah.
Kemudian, WURI mengidentifikasi dan mengapresiasi UTI sebagai kampus inovatif yang mampu beradaptasi dengan perubahan dan menghasilkan solusi kreatif untuk tantangan global.
WURI menilai sejumlah dimensi antara lain aplikasi industri, semangat kewirausahaan, manajemen krisis, hingga aplikasi AI Generatif.
“Inovasi UTI antara lain penerapan AI yang pertama dalam proses pembelajaran dan ujian skripsi menggunakan teknologi Metaverse secara internasional,” ujarnya.
Akreditasi Internasional
Selain itu, UTI juga berhasil meraih akreditasi internasional untuk Program Studi S1 Sistem Informasi dan S1 Informatika.
Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) HM. Mahathir Muhammad mengatakan kedua program studi tersebut memperoleh akreditasi internasional Provisional Accreditation (PA) dari International Accreditation Board for Engineering Education (IABEE).
“Akreditasi itu diraih pada akhir Maret lalu. Hal itu menandakan pengakuan terhadap kualitas pendidikan dan standar internasional yang kami terapkan pada program studi tersebut,” ucapnya.
Akreditasi internasional merupakan upaya meningkatkan kualitas pendidikan sekaligus memberikan pengalaman belajar terbaik bagi mahasiswa.
“Akreditasi itu memberikan pengakuan global pada lulusan kami. Alhamdulillah, sekarang sudah berhasil meraih akreditasi internasional” ujarnya.
Menurut Mahathir, UTI merupakan kampus swasta pertama yang berhasil meraih Akreditasi Internasional dari IABEE.
“Prodi S1 Sistem Informasi dan S1 Informatika UTI diakui secara global. Capaian itu meningkatkan kepercayaan dari publik terhadap layanan pendidikan yang kami berikan serta mutu mahasiswa, serta lulusan,” kata Mahatir.
Mahathir menegaskan proses meraih Akreditasi Internasional merupakan bagian dari komitmen UTI untuk menjadi universitas berstandar Kelas Dunia atau World Class University.
Dalam melakukan penilaian, lembaga Akreditasi Internasional tersebut menggunakan kriteria yang merepresentasikan kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Kriteria penilaian meliputi kompetensi lulusan, pelaksanaan pembelajaran, capaian pembelajaran, evaluasi atau perbaikan berkelanjutan, sarana prasarana, dan sistem informasi. Mahathir mengungkapkan bahwa lulusan kedua program studi di tersebut cepat terserap di dunia kerja dan industri.
“Kami optimistis semakin banyak program studi yang meraih akreditasi internasional,” ujarnya.