Bandar Lampung (Lampost.co) — Boby Fatir, siswa PKL yang jatuh dari atas Flyover Antasari telah menjalani penanganan medis. Siswa SMKN 2 Bandar Lampung itu mendapat operasi pada bagian rahang, tangan, dan kaki.
Ayah Boby, Suwarno mengungkapkan, anaknya telah melakukan operasi di bagian kaki dan tangan karena patah. Operasi langsung dilakukan tidak lama setelah musibah itu menimpa Boby pada 30 Juli lalu.
Kemudian sang anak kembali menjalani operasi di bagian rahang pada 2 Juli kemarin. Meski telah menjalani dua kali operasi medis, siswa yang masih duduk di kelas dua itu belum boleh pulang ke rumah.
Baca Juga:
Dua Pekerja Penerangan Jalan Jatuh di Flyover Antasari
“Alhamdulillah setelah dioperasi mulai membaik, tapi masih harus dirawat di rumah sakit,” ungkapnya, Minggu, 4 Agustus 2024.
Ia menjelaskan, anaknya belum bisa bergerak walau telah menjalani dua kali operasi. Namun, Boby tidak mengeluhkan sakit meski sulit bergerak.
Selama di rumah sakit, Boby hanya berbaring tanpa bisa bergerak. Bahkan untuk duduk pun masih berat ia lakukan. “Tangan dan kakinya setiap hari masih dilatih bergerak oleh dokter,” jelas Suwarno.
Tanpa Alat Keamanan
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik mengungkapkan, dari hasil penyelidikan sementara kedua korban menaiki crane tanpa terlengkapi dengan alat keamanan. Bahkan, pihaknya sama sekali tidak menemukan alat keamanan yang mereka bawa, baik di box crane ataupun di mobil. Hal tersebut menunjukkan, tidak ada alat keamanan yang mereka siapkan dalam menjalankan tugas.
“Alat keamanan tersebut semisal helm pelindung, tali pengaman, dan rompi sesuai standar keamanan,” kata Umi, Rabu, 31 Juli 2024.
Selanjutnya, kepolisian masih melakukan uji forensik terhadap kelayakan mobil crane yang mereka gunakan dan standar K3 yang mereka terapkan. Hal tersebut untuk mengetahui penerapan K3 oleh Dinas PU Bandar Lampung terhadap pekerja yang menjadi korban.
Umi menambahkan, kepolisian setempat juga telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dalam kasus tersebut di antaranya rekan sopir mobil hingga teknisi pada Dinas PU Bandar Lampung. “Sejauh ini sudah ada tiga saksi kami periksa mintai keterangannya,” ujarnya.