Bandar Lampung (Lampost.co) – Pemerintah Kota Bandar Lampung berencana memperbaiki aliran drainase dan menertibkan pipa milik Perusahaan Gas Negara (PGN) yang menghambat aliran drainase di kawasan Kecamatan Panjang dan sekitarnya.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menegaskan hal tersebut usai menghadiri peresmian Kantor DPC Partai Demokrat Bandar Lampung pada Minggu, 27 April 2025.
Baca juga: Pemprov Lampung Minta PGN Segera Alihkan Jalur Pipa Gas di Panjang
“Besok kami akan mengecek lokasi. Jika kami menemukan pipa yang menghambat aliran air dari drainase, kami akan langsung menertibkannya,” ujarnya sambil terburu-buru naik ke dalam mobil.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Lampung mengimbau PGN untuk segera mengubah jalur pipa yang melintang di saluran air di daerah Panjang, Bandar Lampung.
Pipa yang melintang tersebut menjadi salah satu penyebab tersumbatnya saluran air, yang mengakibatkan banjir pada Senin, 21 April 2025.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung, M. Taufiqullah, mengatakan bahwa solusi dari Pemprov Lampung adalah meminta pihak perusahaan segera mengubah jalur pipa tersebut.
“Memang benar, pipa gas PGN yang melintang di gorong-gorong itu menjadi salah satu penyebab aliran air tidak mengalir sebagaimana mestinya,” ujar Taufiq saat dihubungi pada Minggu, 27 April 2025.
Taufiq menambahkan, setelah melakukan penggalian di gorong-gorong tersebut, Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Lampung langsung menyurati PGN atas arahan Pemprov Lampung.
“BPJN yang mengirimkan surat karena pipa ini berada di jalan nasional. Sampai saat ini, PGN belum menyampaikan kapan mereka akan memindahkan jalur pipa, karena surat pemberitahuan baru kita kirim,” jelasnya.
Pemanggilan PGN
Menurut Taufiq, Gubernur Lampung juga berencana memanggil pihak PGN. Namun agenda tersebut masih dalam tahap perencanaan.
“Kami sudah mendapat perintah Gubernur Lampung untuk menggelar rapat lanjutan terkait masalah ini. Karena ini menyangkut kelangsungan saluran drainase di Panjang, agar warga tidak kembali merasakan dampaknya,” ungkapnya.
Meskipun Pemprov Lampung mendorong agar perubahan jalur pipa segera dilakukan, Taufiq mengakui bahwa pihaknya belum bisa menentukan target waktu penyelesaian.
“Proses pemindahan pipa ini memerlukan perencanaan alternatif. Apalagi pemindahan pipa gas ini tidak bisa dengan cepat. Prosesnya harus mengikuti struktur yang tepat dan melibatkan banyak tahapan. Sehingga tidak sesederhana yang kita perkirakan,” pungkasnya.
Ikuti terus berita dan artikel Lampost.co lainnya di Google News