Liwa (Lampost.co) — Kondisi banjir yang menggenangi area persawahan di Pekon Bandaragung, Kecamatan Bandarnegeri Suoh dan di Pekon Bedudu, Kecamatan Belalau, Lampung Barat, mulai surut.
Peratin Bandaragung, Narto, menjelaskan petani yang terdampak banjir hanya di bagian pinggir sungai. Air sungai turut masuk ke sawah hingga puluhan hektare. Namun, kondisinya tidak sampai merendam tanaman.
“Tanaman padi yang terendam banjir hanya di bagian pinggir sungai sehingga tidak menimbulkan kerugian besar,” kata Narto, kepada Lampost.co, Minggu, 3 Maret 2024.
Sementara itu, petugas penyuluh lapangan Kecamatan Bandarnegeri Suoh, Seto Satriyo, mengatakan pihaknya melaporkan kejadian itu ke Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Lambar.
Dia mengusulkan solusi permasalahan dengan membuat tanggul secara permanen. Sebab, selama ini tanggul hanya terbuat dari gundukan tanah hasil pengerukan sungai. Kondisi tanggul yang hanya terbuat dari sendimen pengerukan sungai itu tidak akan kuat menahan volume air jika sungai yang besar.
BACA JUGA: Puluhan Hektare Tanaman Padi di Lampung Barat Terendam Banjir
Untuk itu, Pemkab sebaiknya membangun tanggul permanen. Sehingga, kondisi banjir yang menimpa lahan pertanian di daerah Lampung Barat tersebut terus terulang. Apalagi, genangan air terjadi saat tanaman padi tinggal menunggu masa panen.
Sementara itu, Camat Belalau, Mat Suhyar, mengaku luapan sungai Semaka di Pemangku II Way Semangka, Pekon Bedudu, Belalau, mengakibatkan 2,5 hektare sawah dan budidaya ikan 14 warga mengalami kerugian. “Sebagian siap untuk tanam padi dan kolam budidaya ikan milik warga,” ujar dia.