Kalianda (Lampost.co) — BPBD Lampung Selatan mendata masyarakat yang terdampak banjir serta merendam area pesawahan dan pemukiman warga.
Terdapat tiga kecamatan sudah berangsur surut. Setidaknya ada 10 Desa dari Kecamatan Sragi, 9 desa Kecamatan Ketapang dan 1 desa Kecamatan Penengahan terendam banjir.
Sepuluh desa wilayah Kecamatan Sragi antara lain Desa Sumber Agung, Sumber Sari, Kedaung, Kuala Sekampung, Mandalasari, Marga Sari, Marga Jasa, Baktirasa, Sukapura dan Desa Bandar Agung.
Banjir yang terjadi pada wilayah tersebut lebih banyak merendam persawahan, kurang lebih ada sekitar 1.258 hektare sawah milik petani terendam.
“Sementara rumah warga yang terendam sekitar 10 rumah desa sumber agung dan 97 rumah desa bandar agung terendam, termasuk kantor kecamatan dan puskesmas kecamatan sragi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lamsel, Ariswandi, Minggu, 3 Maret 2024.
Selain rumah dan persawahan, banjir tersebut juga memutus arus transportasi Jalan penghubung dua kecamatan, antara Desa Sumber Agung, Kecamatan Sragi dengan desa Pematang Pasir, Kecamatan Ketapang.
“Kemudian jalan penghubung antara desa sari dengan sumber agung juga terkena dampak banjir,” lanjutnya.
Dampak banjir juga terjadi Kecamatan Ketapang terdapat 9 desa yakni Desa Pematang Pasir, Sumbernadi, Tamansari, Wai Sidomukti, Sidoasih, Bangun Rejo.
Selanjutnya Lebungnala, Kemukus dan Desa Ketapang ikut terendam. Ada sekitar 620 hektare sawah dengan usia padi dari antara 1 sampai 45 hari. Kecamatan Penengahan banjir juga terjadi Desa Gandri.
“Kecamatan ketapang juga merusak jembatan jalan desa sumbernadi yang menjadi akses warga untuk menuju pesawahan. Selain itu banjir juga merendam area pertambakan udang.
Sekitar 50 rumah yang ada Pematang Pasir dan 20 rumah warga Desa Sumber Nadi terendam dengan ketinggian air berkisar 50 cm hingga 1 meter,” katanya.