• Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Iklan
  • Tentang Kami
  • E-Paper
Selasa, 16/12/2025 19:11
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS
No Result
View All Result
Home Humaniora

Delva Sempat Putus Sekolah karena Keterbatasan Ekonomi

Isnovan DjamaludinSalda AndalabyIsnovan DjamaludinandSalda Andala
01/10/24 - 20:16
in Humaniora, Lampung
A A
Delva

Delva bersama sang ibu di rumah mereka yang berukuran 3 × 5 meter di Desa Way Mangku, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat. Foto: Lampost.co/Salda Andala

Liwa (Lampost.co)—Siang itu Delva (16), warga Desa Way Mangku, Kecamatan Balikbukit, Lampung Barat, hanya bisa merenung karena sebelumnya sempat terpaksa putus sekolah, Selasa (1/10/2024).

Dengan mata berkaca-kaca ia harus menelan pil pahit, karena kedua orang tuanya tidak mampu lagi membiayai sekolah akibat keterbatasan ekonomi.

Delva duduk bersama orang tuanya di rumah gubuk yang berukuran tiga kali enam meter itu, menceritakan keinginan kuatnya melanjutkan sekolah.

Tapi apalah daya kedua orang tuanya yang hanya pekerja kasar tidak mampu lagi membiayainya. Jangankan biaya sekolah, makan sehari-hari pun hanya cukup untuk bertahan hidup.

Delva dan kedua orang tuanya tinggal di sebuah gubuk yang berdinding anyaman bambu dan tripleks serta atap seng yang sudah reyot.

Ketika hujan turun pun rumah mereka masih tetap kemasukan air hujan. Tidak seperti warga pada umumnya yang tinggal di rumah permanen bahkan bisa menikmati ponsel pintar mereka sembari sekolah.

Rumah mereka pun berada di sudut kampung. Keseharian Delva tanpa ponsel pintar dan hanya fokus membantu orang tuanya mencari sesuap nasi.

Bahkan, dia ikut bekerja harian memetik tomat dengan upah sehari mencapai Rp20 ribu. Orang tuanya hanya seorang kuli bangunan.

Berhenti Sebulan

Orang tua Delva, Yudi, mengatakan anaknya sempat berhenti sebulan setelah diterima di sebuah SMK yang ada di Liwa.

Delva berhenti lantaran melihat kedua orang tuanya yang tidak mampu lagi membiayai sekolah. Keputusan itu Delva lakukan karena melihat seorang penagih utang datang ke rumahnya.

“Ada orang nagih utang kepada kami, dia denger lah dari kamar. Dari situ dia nangis dan enggak mau lanjutin sekolahnya karena orang tuanya tidak mampu biayai sekolah hingga harus mengutang sana-sini,” katanya.

Ia tidak bisa memaksa kehendak anaknya itu dan juga tidak mampu lagi membiayai sekolah. Selain itu tidak ada bantuan dari pemerintah agar Delva bisa tetap sekolah.

“Enggak ada bantuan dari pemerintah agar anak saya bisa tetap sekolah, sudah sebulan dia enggak sekolah,” katanya.

Beberapa hari yang lalu, Allah mengijabah doanya dan ada orang baik yang ingin membiayai Delva melanjutkan sekolah.

“Alhamdulillah doa saya ini Allah ijabah. Ada orang baik yang kasihan lihat keadaan kami. Pak Dandim Lampung Barat Letkol Rinto Wijaya,” katanya.

Namun, ia berharap pemerintah tetap memperhatikan anak-anak yang putus sekolah di Lampung Barat.

Sementara itu, Delva mengaku ingin sekali bersekolah hingga perguruan tinggi. Ia ingin membuat bangga orang tuanya dan kelak bisa membantu membuat rumah yang lebih layak.

“Saya ingin sekolah dan bisa bantu orang tua lebih dari cukup,” katanya.

Tags: anak putus sekolahKecamatan Balikbukitketerbatasan ekonomiLAMPUNG BARATwarga Desa Way Mengaku
ShareSendShareTweet

Berita Lainnya

Gubernur Lampung periode 2019-2024, Arinal Djunaidi tersandung perkara korupsi Pengelolaan Dana Participating Interest 10% (PI 10%) Wilayah Kerja Offshore South East Sumatera (WK OSES). (Foto: Asrul Septian Malik / Lampost.co)

Arinal Djunaidi Dua Kali Mangkir Panggilan Kejati Lampung Kasus Korupsi

byTriyadi Isworoand1 others
16/12/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) — Mantan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi tak menghadiri panggilan Kejati Lampung sebagai saksi. Ia tersandung dalam perkara...

Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya berompi orange saat konferensi pers Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kantor KPK Jakarta, Kamis, 11 Desember 2025. Dok: Tangkapan Layar Youtube KPK

KPK Ungkap Dugaan Ardito Wijaya Gunakan Orang Kepercayaan untuk Biaya Pilkada

byNur
16/12/2025

Jakarta (Lampost.co)--- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga mantan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya (AW) memakai seseorang yang menjadi perwakilan atau...

Wakil Ketua MPR RI

Kedepankan Sistem Pendidikan Responsif Bencana Melindungi Masa Depan Anak Bangsa

byTriyadi Isworoand1 others
16/12/2025

Bandar Lampung (Lampost.co) – Pembangunan sistem pendidikan yang responsif terhadap ancaman bencana harus segera dikedepankan. Ini sebagai bagian upaya negara...

Berita Terbaru

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo saat konferensi pers penangkapan Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya di Kantor KPK Jakarta, Kamis, 11 Desember 2025. Dok: Tangkapan Layar Youtube KPK
Hukum

KPK akan Memeriksa Bank yang Pinjamkan Uang Kampanye Ardito

byNur
16/12/2025

Jakarta (Lampost.co)---- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memeriksa pihak bank yang meminjamkan uang kampanye mantan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya...

Read moreDetails
Tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi Bupati Lampung Tengah periode 2025-2030 Ardito Wijaya (tangah) keluar dari mobil tahanan menuju ruang konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (11/12/2025). ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/nz/pri.

KPK Geledah Kantor Bupati hingga Rumah Dinas Ardito Wijaya

16/12/2025
Gubernur Lampung periode 2019-2024, Arinal Djunaidi tersandung perkara korupsi Pengelolaan Dana Participating Interest 10% (PI 10%) Wilayah Kerja Offshore South East Sumatera (WK OSES). (Foto: Asrul Septian Malik / Lampost.co)

Arinal Djunaidi Dua Kali Mangkir Panggilan Kejati Lampung Kasus Korupsi

16/12/2025
AS Roma Kalahkan Como Lewat Gol Tunggal Wesley Franca

AS Roma Kalahkan Como Lewat Gol Tunggal Wesley Franca

16/12/2025
Raisa

Raisa dan Hamish Daud Resmi Cerai Verstek, Hak Asuh Anak Disepakati Co-Parenting

16/12/2025
Facebook Instagram Youtube TikTok Twitter

Affiliated with:

Informasi

Alamat 
Jl. Soekarno – Hatta No.108, Hajimena, Lampung Selatan

Email

redaksi@lampost.co

Telpon
(0721) 783693 (hunting), 773888 (redaksi)

Sitemap

Beranda
Tentang Kami
Redaksi
Compro
Iklan
Microsite
Rss
Pedoman Media Siber

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BOLA
  • TEKNOLOGI
  • EKONOMI BISNIS
    • BANK INDONESIA LAMPUNG
    • BANK SYARIAH INDONESIA
    • BANK LAMPUNG
    • OTOMOTIF
  • PENDIDIKAN
    • UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA
    • UNILA
    • UIN LAMPUNG
    • U B L
    • S T I A B
  • KOLOM
    • OPINI
    • REFLEKSI
    • NUANSA
    • TAJUK
    • FORUM GURU
  • LAMPUNG
    • BANDARLAMPUNG
    • PEMKOT BANDARLAMPUNG
    • PEMPROV LAMPUNG
    • TULANG BAWANG BARAT
    • LAMPUNG BARAT
  • IKLAN PENGUMUMAN
  • VIDEO
    • Breaking News
    • Bedah Tajuk
    • Economic Corner
    • Podcast
  • INDEKS

Copyright © 2024. Lampost.co - Media Group, All Right Reserved.