Kalianda (Lampost.co) — Warga di Kepulauan Sebuku, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, menyebutkan bahwa dermaga apung bantuan dari Pemerintah Pusat untuk warga setempat, dikabarkan menghilang.
Warga mengatakan dermaga apung dengan bantalan berwarna biru dan kuning tersebut sudah tidak ada lagi di daerah Sumur Tua, Pulau Sebuku, Kecamatan Rajabasa, sejak dua bulan terakhir.
Akibatnya, warga yang biasanya beraktivitas di sana, harus terjun dari kapal atau masuk ke laut, saat hendak memasuki kawasan Pulau Sebuku.
Berdasarkan penuturan warga setempat, dermaga apung tersebut dibangun di era Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza. Dermaga itu merupakan hibah dari Kementerian Kelautan Perikanan RI, melalui Dinas Perikanan Lamsel untuk mendukung aktivitas masyarakat di Kepulauan Sebuku.
Namun, pada kenyataan keberadaan dermaga apung tersebut saat ini telah hilang dan menyisakan tiang-tiang pengikat bantalan untuk dermaga apung.
Kepala Dinas Perikanan Lampung Selatan Dwi Jatmiko, mengaku, dirinya juga tidak tahu bahwa dermaga apung di Pulau Sebuku itu saat ini sudah tidak ada lagi.
Namun, dia menceritakan, sekitar Agustus 2023 lalu, ada pihak yang mengusulkan agar dermaga jenis apung tersebut dipindahkan ke Desa Kunjir. “Itukan baru usulan dari orang itu warga desa lain,” kata Dwi Jatmiko, Kamis, 16 November 2023.
Namun, apakah dermaga itu dipindahkan ke Desa Kunjir dan pihaknya sudah menerima/membaca surat pernyataan persetujuan warga untuk pemindahan dermaga apung tersebut ke Kunjir, Dwi belum dapat memastikan itu. Alasannya, pihak Dinas Perikanan Lamsel sendiri belum mengecek secara langsung, baik keberadaan dermaga apung yang dipermasalahkan, maupun surat yang katanya pernyataan persetujuan warga untuk dipindahkan.
“Ini saya belum ngecek. Nanti saya cek dulu ya. Karena obrolan itu sudah cukup lama. Saya juga baru tahu hari ini, kalau dermaga itu sudah tidak ada di Pulau Sebuku,” kata dia.
Camat Rajabasa Sabtudin, awalnya pun tidak tahu jika dermaga apung di Pulau Sebuku sudah tidak ada lagi.
Namun, setelah melakukan pengecekan ke Desa Kunjir, ditemukan material bantalan dan kuncian untuk dermaga apung, yang diduga dari Pulau Sebuku. Saat ini, barang tersebut berada di Desa Kunjir, dan kondisinya, sudah dalam keadaan terbongkar.
Ia pun mengaku kaget setelah mengetahui ada bongkaran barang yang diduga bekas dermaga apung tersebut di Desa Kunjir. Namun, pihaknya belum dapat memastikan, apakah barang itu bekas dari dermaga apung Pulau Sebuku.
“Saya juga tidak habis pikir, kalau bener ini yang dari Pulau Sebuku, kok main bongkar-bongkar saja. Kami juga nggak tahu persis gimana ceritanya ini. Kalau kata kades tadi, mungkin dari sana,” kata dia.
Sabtudin menyatakan, akan turun ke Pulau Sebuku untuk bertemu dengan warga dan melihat secara langsung aktivitas warga, pascadermaga apung tersebut hilang. “Secepatnya kami akan kesana, kita juga ingin tahu bagaimana cerita sesungguhnya dari warga. Dan juga ingin tahu, bagaimana aktivitas mereka setelah dermaga ini tidak ada,” kata dia.
Deni Zulniyadi