Bandar Lampung (Lampost.co) — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung menegaskan komitmennya dalam menyiapkan peserta didik tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam karakter.
Hal tersebut disampaikan pihak Disdikbud Provinsi Lampung dalam program podcast Bung Is Menyapa (BIM) dalam program Lampung Post Update, Rabu, 29 Oktober 2025.
Pihak Disdikbud menjelaskan, penguatan pendidikan karakter dilakukan melalui kolaborasi dengan berbagai lembaga, termasuk Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Lampung.
Kabid Pendidikan Khusus Disdikbud Provinsi Lampung, Suslina Sari, menuturkan bahwa kecerdasan sosial, emosional, dan integritas menjadi pondasi utama dalam pembentukan generasi yang berkarakter.
“Humanis adalah hal yang harus dikuatkan. Pendidikan tidak hanya mencerdaskan kognitif. Tetapi harus mampu membentuk jiwa dan perilaku yang beretika serta empati kepada masyarakat,” ujar Suslina.
Suslina menyebutkan bahwa terdapat nilai-nilai kedisiplinan, kepemimpinan, hingga pengabdian yang sudah lama dipraktikkan di lingkungan kepolisian. Untuk itu, ia menilai kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka harus diperkuat di sekolah.
“Pramuka Bhayangkara dulu pernah berjalan dan kini akan kembali kita hidupkan sebagai dukungan pada penguatan pendidikan PPKN dan karakter siswa,” jelasnya.
Selain Polri, pihak Disdikbud juga menggandeng TNI dan Kejaksaan dalam memperkuat disiplin dan wawasan kebangsaan siswa. Termasuk melalui program pendidikan dasar kepemimpinan.
Tidak Cukup hanya Teori
Suslina menegaskan bahwa pendidikan karakter tidak cukup hanya dalam teori. Sekolah harus menjadi ruang untuk membiasakan praktik baik setiap hari.
“Karakter itu bukan teori di buku. Anak-anak harus meniru, mempraktikkan, dan membiasakannya bahkan sejak membuka mata. Kita tanamkan budaya 3S (Senyum, Salam, Sapa) sebagai rutinitas dalam interaksi di sekolah,” ungkapnya.
Selain itu, pembiasaan menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap hari juga menjadi bagian dari penanaman nasionalisme.
Disdikbud Lampung juga mendukung penuh siswa yang berminat masuk sekolah kedinasan seperti SPN maupun TNI. Suslina menegaskan bahwa kualitas SDM harus menjadi fokus utama dalam pembangunan daerah sesuai arahan Gubernur.
“Kami ingin memastikan tidak ada generasi yang lumer karena literasi lemah. Menjadi orang penting itu baik, tetapi yang lebih penting adalah menjadi orang baik. Itulah ruh pendidikan humanis yang harus dihadirkan, termasuk bagi calon polisi,” tegasnya.
Ia berharap kolaborasi dengan SPN dapat melahirkan aparat kepolisian yang berkualitas, cerdas, dan dicintai masyarakat karena keteladanan sikapnya.








