Bandar Lampung (Lampost.co) — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan usai muncul kasus dugaan keracunan makanan di sejumlah sekolah. Termasuk yang terbaru di SMK Negeri 5 dan beberapa sekolah di kawasan Sukabumi, Kota Bandar Lampung.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, menegaskan pihaknya memberikan atensi khusus terhadap penyelenggara Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG). Hal ini agar lebih ketat dalam pengawasan makanan yang mereka distribusikan ke siswa.
“Setiap SPPG memiliki tenaga ahli gizi, dan mereka harus benar-benar fokus menjalankan tugasnya. Bahan baku wajib di cek secara teliti, harus segar dan higienis. Kalau tidak fresh tentu akan berpengaruh pada makanan yang disajikan,” kata Thomas, Senin, 8 September 2025.
Baca Juga:
Orang Tua Berharap Program MBG Bawa Dampak Positif Bagi Anak
Ia juga menekankan agar proses pengolahan, khususnya pada sayuran, mereka lakukan di waktu akhir. Sehingga ketika mereka bagikan kepada siswa tetap segar dan layak konsumsi.
“Ini bagian dari profesionalisme ahli gizi, bagaimana memastikan bahan baku di periksa, memenuhi standar kesehatan, dan layak untuk di konsumsi siswa,” tambahnya.
Berikan Laporan
Thomas juga mengimbau pihak sekolah serta orang tua untuk aktif memberikan laporan apabila menemukan indikasi makanan tidak layak konsumsi.
“Kami harap wali murid maupun sekolah segera melaporkan ke dinas. Dari situ kami bisa memberikan rekomendasi kepada SPPG di wilayah masing-masing, sehingga kasus keracunan tidak terulang,” jelasnya.
Meski masih ada sejumlah kendala, Thomas memastikan program MBG di Provinsi Lampung berjalan sesuai target.
Ia menyebut Lampung menjadi salah satu provinsi dengan jumlah sekolah terbanyak yang sudah terlayani MBG. Selain itu pelaksanaannya terus mengalami progres.