. ABandar Lampung (Lampost.co)— Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung menyebut terjadi peningkatan jumlah penumpang angkutan Lebaran terhitung data H-7 hingga H+1 Lebaran 1446 Hijriah.
Kepala Dishub Lampung, Bambang Sumbogo mengatakan, dari data yang dihimpun di periode tersebut, tercatat jumlah penumpang angkutan Lebaran 2025 mencapai 1.017.578 orang atau meningkag 8,82 persen bila ketimbang tahun 2024.
“Untuk angkutan lebaran tahun 2024 sebanyak 927.817 penumpang, sedangkan tahun 2025 sebanyak 1.017.578 penumpang, meningkat 8,82 persen,” ujarnya, Minggu, 6 April 2025.
Baca Juga: Kendaraan Melintas Tol Bakter Capai 759.844 Unit hingga H+4 Lebaran
Bambang merincikan untuk jumlah angkutan lebaran di Terminal Tipe A Rajabasa, jumlah
penumpang tertinggi pada H-4 atau 27 Maret dengan penumpang sebanyak 5.796 orang atau meningkat 36,39 persen.
Sementara itu jumlah penumpang dari H-7 hingga H+1 pada masa angkutan lebaran adalah 27.551 orang dengan persentase meningkat 8,39 persen. Rata-rata penumpang per hari sebanyak 2.755 orang.
“Kemudian di Pelabuhan Bakauheni penumpang tertinggi ada pada saat H-3 lebaran atau 28 Maret dengan penumpang sebanyak 170.994 orang atau naik 0,5 persen jika ketimbang tahun lalu,” kata dia.
Menurutnya, jumlah penumpang hingga 1 April pada masa angkutan lebaran di Pelabuhan Bakauheni sebanyak 934.666 orang meningkat 8,39% ketimbang tahun lalu.
Selanjutnya untuk di Bandara Radin Intan untuk penumpang tertinggi ada pada saat H-2 atau 29 Maret dengan penumpang sebanyak 5.276 orang. Ini meningkat 23,5 persen jika ketimbang tahun lalu.
“Jumlah penumpang hingga 2 April di Bandara Raden Intan adalah 38.193 orang dengan persentase meningkat 6,19 persen. Rata-rata penumpang per hari nya sebanyak 3.819 orang,” tuturnya.
Strategi Pengendalian
Ia juga memaparkan jika pihaknya bersama pihak lainnya telah menyiapkan strategi dan kebijakan umum pengendalian arus balik di Pelabuhan Bakauheni.
Pemberlakuan geofancing atau pembatasan pembelian tiket dengan radius larangan Pelabuhan Bakauheni sejauh 4,24 km. Dari titik tengah pelabuhan terluar kemudian Pelabuhan Merak sejauh 4,71 km dari titik tengah pelabuhan terluar.
“Kemudian ada pemberlakuan delay system, situasi hijau seluruh kendaraan dari arah jalan tol maupun arteri arahannya menuju gerbang utama Pelabuhan Bakauheni,” katanya.
Setelah melalui gerbang pelabuhan, petugas melakukan pengaturan. Untuk tiket eksekutif arahkan ke lajur paling kiri sementara reguler arahannya ke Dermaga 1 sampai dengan 6.
Baca Juga: Pelabuhan Bersiap Sambut Arus Balik Lebaran 2025
“Untuk kendaraan roda dua melalui bawah flyover kemudian kanalisasi menggunakan water barrier menuju Dermaga 2. Apabila terjadi kepadatan khusus roda dua arahannya ke dermaga tertentu dan satu kapal khusus disiapkan,” sambungnya.
Kemudian untuk situasi kuning, maka menerapkan delay system dengan memasukkan kendaraan ke lima Rest Area jalan tol jalur B. Seperti Rest Area KM 87B, KM 67B, KM 49B, KM 33B dan KM 20B.
“Untuk jalan arteri persiapan dari terminal Agrobisnis Gayam, kantor lama Balai Karantina Pertanian. Rumah Makan Gunung Jati dan Rumah Makan Tiga Saudara,” tuturnya.
Kemudian untuk situasi merah, penerapan delay system dengan cara memasukkan kendaraan ke 8 Rest Area jalan tol jalur B. Serta kantong parkir di jalan arteri.
“Rest Area jalan Km 172 B, Km 163 B, Km 116 B, Km 87 B, Km 67 B, Km 49 B, Km 33 B, Dan Km 20 B. Kemudian kantong parkir Terminal Agrobisnis Gayam, Kantor Lama Balai Karantina Pertanian,” kata dia.