Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Perhubungan memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan mobilisasi transportasi umum di Kota Bandar Lampung.
Salah satunya melalui operasional Bus Rapid Transit (BRT) yang akan melayani rute awal dari Mal Boemi Kedaton (MBK) menuju Institut Teknologi Sumatera (Itera) dan sebaliknya.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, mengatakan hadirnya BRT ini bisa menjadi momentum untuk menumbuhkan kembali minat masyarakat menggunakan transportasi umum.
Baca Juga:
BRT Segera Meluncur di Bandar Lampung, Warga Bisa Coba Gratis
“Dengan adanya BRT yang diawali dari rute MBK–Itera, kami berharap dapat kembali menumbuhkan budaya masyarakat untuk beralih ke transportasi umum. Karena naik bus sama saja dengan ikut mengurangi volume kendaraan di jalan raya dan membantu mengurai kemacetan,” kata Bambang, Minggu, 5 Oktober 2025.
Menurutnya, volume kendaraan di Kota Bandar Lampung saat ini sudah sangat padat. Terutama pada jam sibuk pagi dan sore hari serta saat akhir pekan. Kondisi tersebut menyebabkan kepadatan lalu lintas di sejumlah titik utama kota.
“Dengan beroperasinya BRT, kita harap masyarakat lebih memilih kendaraan umum dari pada kendaraan pribadi. Ini tidak hanya membantu kelancaran lalu lintas. Tapi juga menjadi langkah nyata dalam pengurangan polusi udara,” jelasnya.
30 Penumpang
Bambang menambahkan, satu unit bus BRT dapat menampung hingga 30 penumpang. Ini berarti setara dengan mengurangi 30 kendaraan pribadi di jalan.
Jika bus dapat beroperasi 7–10 kali dalam sehari, dampaknya terhadap pengurangan kemacetan dan polusi akan sangat signifikan.
“Jadi, manfaatnya ganda. Selain lebih efisien dan ekonomis bagi masyarakat, BRT juga berperan dalam menjaga kualitas udara kota,” tutupnya.
Keberadaan BRT ini juga menjadi bagian dari upaya Pemprov Lampung. Hal ini dalam mewujudkan sistem transportasi perkotaan yang modern, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.