Bandar Lampung (Lampost.co) — Perayaan Imlek tahun ini berdekatan dengan masa pemungutan suara yakni 10 Februari. Hal tersebut membuat PSMTI Lampung memilih untuk merayakan Tahun Baru Baru 2575 dengan sederhana.
Ketua PSMTI Lampung, Christian Chandra mengungkapkan perayaan Imlek memang kerap dirayakan dengan meriah. Namun tahun ini pihaknya berencana untuk melakukan perayaan dengan memberikan bantuan kepada sesama warga Tionghoa secara door to door.
Hal tersebut dilakukan untuk menjaga situasi tetap kondusif dengan tidak mengumpulkan banyak orang menjelang Pemilu yang dilakukan pada 14 Februari 2024.
Selain itu, perayaan secara door to door juga sekaligus membantu warga Tionghoa lain agar turut merasakan perayaan Imlek. Sebab masih banyak juga warga Tionghoa yang hanya merayakan Imlek di rumah.
“Kami lebih bergerak dengan cara door to door, menemui orang-orang yang merayakan Imlek di rumah saja, sehingga mereka juga bisa merasakan perayaan imlek,” ungkapnya, Rabu, 7 Februari 2024.
Perayaan Imlek menurutnya akan dilakukan saat momentum Cap Gomeh, yakni 14 hari setelah perayaan Imlek. Pihaknya merencanakan akan ada parade kolaborasi antara budaya Tionghoa dan lokal.
“Beberapa teman usul mengadakan festival barongsai, mungkin nanti akan kita kolaborasi dengan kesenian lokal seperti kuda lumping atau reog,” kata dia.
Kolaborasi budaya tradisional itu sebagai wujud berbaurnya masyarakat Tionghoa. Sehingga warga Tionghoa tidak nampak eksklusif dan berbaur dengan masyarakat umum lainnya dan membawa perdamaian.
Terlebih Tahun Baru Imlek kali ini dalam kebudayaan China disebut sebagai tahun Naga Kayu. Dalam kepercayaan Tionghoa Naga melambangkan kehormatan, kecerdasan, dan kesuksesan.
“Mudah-mudahan tahun ini memberikan kebaikan bagi kita semua,” kata dia.
Sementara Sekretaris PSMTI Lampung Steven Cheng menyebut pentingnya menjaga kerukunan umat, khususnya di Lampung.
“PSMTI mengimbau dan mendukung toleransi antarumat beragama agar perayaan Isra Miraj dan Imlek berjalan aman dan kondusif,” ujarnya.
Nur
