Bandar Lampung (Lampost.co) – Pembahasan perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) hampir rampung. Implementasi perjanjian dapat membuka peluang besar untuk meningkatkan daya saing produk lokal, termasuk Crude Palm Oil (CPO), di pasar Eropa.
Kadis Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung, Evie Fatmawaty, menyatakan bahwa implementasi IEU-CEPA membuka peluang besar untuk pengembangan produk turunan CPO Lampung. Hal ini akan memperluas pasar, terutama untuk produk-produk unggulan asal Lampung.
Evie mengatakan, pengembangan produk turunan CPO, seperti gliserin dan minyak goreng, akan terus terlaksana. Dalam beberapa tahun mendatang, tarif masuk produk sawit dari Indonesia ke Uni Eropa berpeluang menjadi 0 persen, yang akan semakin mempermudah ekspor CPO asal Lampung.
Beberapa langkah kerjasama internasional, seperti dengan Kedubes Swiss dan Uni Emirat Arab (UEA), sudah ditempuh Pemerintah Provinsi Lampung untuk mendukung hilirisasi dan diversifikasi produk turunan CPO. Kedua negara tersebut berinvestasi dalam pabrik pengolahan produk turunan CPO.
Saat ini, 33,6 persen ekspor CPO Lampung merupakan produk turunan, seperti gliserin, minyak goreng, dan lainnya. Hilirisasi CPO dapat meningkatkan nilai tambah dan menghasilkan energi terbarukan dalam bentuk biodiesel, baik untuk ekspor maupun konsumsi domestik.
Lampung Juga Ekspor Cangkang Sawit sebagai Arang Briket
Selain CPO, Provinsi Lampung juga mengirimkan cangkang sawit dalam bentuk arang briket ke pasar internasional. Ekspor CPO dan produk turunannya menjadi salah satu komoditas unggulan Lampung, selain batubara, mengingat tingginya permintaan CPO di berbagai sektor industri.
(Silvia Agustin








