Krui (Lampost.co) — Inspektur Kabupaten Pesisir Barat Henri Dunan menegaskan dirinya tidak pernah merasa membuat dan memasang banner-banner di sejumlah jembatan di daerah setempat. Dia juga tidak menanggapi serius upaya pencatutan nama yang diduga menjurus kepada upaya pencemaran nama baiknya.
Banner bertuliskan seolah dirinya bertentangan dengan Bupati Pesisir Barat.
Adapun tulisan pada banner yaitu, 2024 lebih baik dengan menampilkan gambar dan nama Kepala Inspektorat Pesisir Barat.
Selain itu terdapat juga dua banner lainya, yang bertuliskan KPK adili dan tangkap Bupati Pesisir Barat.
Lalu ada banner lagi tertulis audit APBD Pesisir Barat KPK harus turun tangan.
“Permainan murahan, tidak perlu saya tanggapi berlebihan,” kata Henri saat ditemui di kantornya, Rabu, 08 Maret 2023.
Ia menduga ada oknum yang memasang beberapa banner yang seolah berasal dari dirinya tersebut, terkait dengan lelang jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) yang saat ini masih berproses.
Ia mengatakan dirinya mengikuti lelang jabatan Sekda karena perintah pimpinan. Hubungannya dengan kepala daerah juga sangat baik.
Disinggung tentang apa langkah hukum yang akan diambilnya, Henry mengatakan kalau dirinya pribadi tidak mau menanggapi secara serius. Namun jika pemkab melalui instrumennya hendak mengambil langkah hukum, ia pun menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada pemkab.
Ia mengetahui ada banner tersebut karena ada laporan warga kepadanya melalui telepon.
Banner tersebut dipasang di jembatan Gunung Kemala, jembatan Gedau dan jembatan Pugung.
Jika melihat isi tulisan yang terdapat pada tiga banner tersebut Hendri berpendapat ada yang ingin mengadu domba dirinya dengan Bupati Pesisir Barat.
Saat ini tiga banner tersebut sudah diamankan oleh Satpol PP Pesisir Barat. “Salah satu banner itu saat ini saya simpan di rumah,” kata dia.
Deni Zulniyadi