Bandar Lampung (Lampost.co) — Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Lampung, Erwin Oktavianto menyoroti infrastruktur dan pelayanan menjelang mudik Hari Raya Idulfitri 2025. Ia berpendapat ada sejumlah pekerjaan yang mesti terselesaikan stakeholder terkait untuk memastikan kelancaran mudik lebaran.
Kemudian ia mengatakan, masalah pertama yang mesti menjadi perhatian adalah kondisi jalan. Menurutnya, sekitar 10 persen jalan nasional di Lampung masih dalam kondisi rusak hingga rusak berat. Sehingga mesti menjadi perhatian sebelum arus mudik terjadi.
Lalu, tidak hanya jalan nasional, jalan-jalan daerah terlebih yang menjadi penghubung antar kabupaten juga mesti menjadi perhatian. Jalan yang menjadi lalu lintas pemudik harus dalam keadaan baik untuk memberikan keamanan bagi pemudik.
“Kalau untuk jalan tol Lampung, harapan masyarakat adalah penyesuaian tarif. Sehingga pengelola tol mungkin bisa memberikan diskon,” katanya, Rabu, 12 Maret 2025.
Kemudian yang cukup urgen mendapatkan perhatian adalah jasa penyeberangan laut. ASDP sebagai penyedia layanan harus memastikan kapal-kapal yang beroperasi dalam keadaan prima.
Selanjutnya, pengecekan kelayakan kapal harus terlaksanakan sedini mungkin. Sebab tidak menutup kemungkinan ada pemudik yang memilih melakukan perjalanan lebih dulu sebelum masa libur lebaran tiba.
“Apalagi saat ini sedang cuaca ekstrem. Maka kapal-kapal harus benar-benar prima tidak boleh ada kendala dan kerusakan,” katanya.
Kemudian, jadwal muat penumpang dan keberangkatan harus terpastikan ketepatannya. Sebab keterlambatan sekali saja, akan menimbulkan antrian panjang pemudik.
Lalu yang tidak kalah penting adalah kesiapsiagaan tim tanggap bencana. Pemerintah harus sigap baik dalam melakukan mitigasi dan penanganan bencana saat cuaca yang tak menentu seperti sekarang.
“Jalur Lampung ini kan sebagian bencana ya seperti longsor, dan ada juga yang melintasi jembatan,” jelasnya.
Dengan kondisi seperti ini, menurutnya pemerintah harus menyiapkan mekanisme pencegahan dan penanganan pada lokasi-lokasi rawan jalur Lampung. Sehingga perjalanan pemudik benar terjamin keamanannya dan terasa nyaman.
“Misal kalau sungai sedang meluap atau arus besar, langsung saja melakukan pelarangan melintasi jembatan. Ini untuk menghindari kejadian yang tak teringinkan,” tutupnya.