Liwa (Lampost.co) — Arus lalu lintas di jalur Liwa–Krui KM 17 hingga kini masih tertutup material longsor. Atas kondisi itu, arus lalu lintas tetap menerapkan sistem buka tutup dengan alat berat yang bekerja untuk membersihkan tanah longsoran.
Kendaraan yang dapat melintas juga masih kendaraan ringan. Sebab, kendaraan besar seperti truk sempat melintas justru terjebak di badan jalan. Sehingga, mengakibatkan kemacetan karena menutup jalan.
“Kendaraan itu akhirnya harus ditarik mundur agar kendaraan lain bisa melintas,” kata Muzami (56), warga Liwa yang melintas lokasi longsor, Jumat 23 Februari 2024.
Dia mengaku kondisi jalan sekitar lokasi masih berlumpur karena material tanah bercampur air yang keluar dari sela-sela pinggir jalan.
Untuk mengatasi itu, saat ini terdapat tiga alat berat. Petugas juga memasang plang imbauan tentang penutupan sementara jalur Liwa-Krui karena longsor. Sehingga, kendaraan besar harus mengambil jalan alternatif.
BACA JUGA: Longsor di Km 17 Liwa-Krui, Jalur Tertutup Total Sejak 3 Hari
Kepala BPBD Lampung Barat, Padang Prio Utomo, mengaku jalan Liwa-Krui saat ini bisa beroperasi tetapi masih buka tutup. Sebab, badan jalan terjadi penyempitan akibat tumpukan material di badan jalan.
Menurutnya, warga perlu waspada terjadinya hujan lebat di sekitar lokasi. Sebab, cuaca tersebut dapat membuat kembali terjadi longsor.
“Di atas jalan itu ada aliran air yang jika turun hujan maka volume airnya akan meningkat sehingga dapat menyebabkan material tanah di atasnya ikut turun atau longsor,” ujarnya.
Sementara itu, pihaknya bersiaga di lokasi untuk membantu menangani situasi darurat, seperti pohon tumbang. Namun, untuk penanganan material longsor menjadi kewenangan BPJN yang memiliki alat berat.
“Penanganan darurat sudah selesai dan penyingkiran material longsor masih BPJN tangani selaku penanggungjawab jalan nasional,” kata dia.