Bandar Lampung (Lampost.co) — Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati memasuki masa purnabakti. Rizky Sofyan mendapat amanah sebagai Pelaksanaan Tugas (Plt). Sementara itu Rizky Sofyan merupakan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Perpusda) Provinsi Lampung.
Kemudian dalam sambutannya, Emilia Kusumawati mengatakan dalam akhir jabatannya ia berpesan agar tongkat estafet kepemimpinan berlanjutkan. Dan sejumlah program kerja unggulan terus berjalan.
“Masa purnabakti ini saya menyampaikan bahwa program kerja harus dilanjutkan. Misalnya Taman Keanekaragaman Hayati (Kahati),” kata Emilia Kusumawati dalam sambutannya, Selasa, 1 Juli 2025.
Lalu menurutnya, DLH saat ini hadir untuk mencegah perubahan iklim. Sehingga harapannya Provinsi Lampung bisa beradaptasi dalam perubahan iklim. Terlebih, taman keanekaragaman hayati di Kotabaru ini memberikan udara yang sehat.
“Hanya saja masih butuh bantuan dukungan dari beberapa Dinas misalnya PADA dalam hal ketersediaan air untuk embungnya. Serta PKPCK untuk sarana gapura atau jalan,” ujarnya.
Kampung iklim
Kemudian program, Kampung Iklim (Proklim), sebelum ia menjabat hanya ada 26 kampung. “Alhamdulillah sekarang sudah 400 kampung. Ini dapat memberikan sumbang emisi gas rumah kaca,” ujarnya.
Kemudian DLH merupakan Dinas yang memiliki indeks lingkungan hidup, air, udara, air laut. Sehingga menjadi tugas bersama agar bisa menahan emisi gas rumah kaca. “Proklim juga berjalan dan bekerjasama dengan sejumlah perusahaan seperti PGN dan Pertamina,” katanya.
“Dukungan pengawasan lingkungan, kami harus kerjasama dengan 15 kabupaten/ kota, pencemaran lingkungan. Namun hanya ada anggaran sebesar Rp 39 juta, padahal ini masuk kategori kurang,” tambahnya.
Dedikasi
Sementara itu, Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela mengatakan apresiasi dan terima kasih atas dedikasi, loyalitas dan energi. Telah bertugas sebagai pegawai pada lingkungan Pemprov Lampung.
“Saya ingat masa transisi saya memberikan masukan seluruh dinas termasuk DLH. Lalu saya fokus pada sampah dan Bu Emil menyambut apa yang akhirnya kami harapkan,” ujar Jihan.
“Kemudian saya apresiasi karena beliau menjunjung tinggi profesionalisme. Gebrakan DLH luar biasa belakangan ini,” ujarnya.
Kemudian terbaru ini sisi keberpihakan penutupan tambang yang merugikan masyarakat dan daerah. Merupakan salah satu inisiasi, lingkungan hidup tidak bisa dianggap remeh. Tanpa lingkungan yang sehat dan berkelanjutan kehidupan kita terancam.
“Legacy Bu Emil terkait hal-hal yang baik harus menjadi standar yang harus berlanjut oleh pemimpin selanjutnya. Apa yang kita cita-citakan harus dilanjutkan,” ujarnya.