Krui (Lampost.co)–Perhelatan tahunan kejuaran internasional selancar Krui Pro menempatkan kegiatan itu menjadi event surfing terbesar Word Surfing League (WSL) di Indonesia.
“Dari tahun ke tahun, Krui ini sudah jadi agenda favorit para surfer. WSL mengakui Indonesia event terbesar, meski ada beberapa level Qualyfing Series (QS),” kata Kadis Pariwisata Pesisir Barat, I Nyoman Setiawan, kepada Lampung Post, Sabtu 11 Mei 2024.
Tahun ini menjadi perhelatan keenam kali kejuaraan itu di Pantai Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan.
Dampak penyelenggaraan kejuaraan itu juga telah terlihat dari pertumbuhan hotel yang makin pesat. Berbagai objek wisata pantai terus berkembang.
Sebut saja Pantai Mandiri, Pantai Walur, Pantai Way Jambu, dan lokasi lain di kabupaten itu, sebagai destinasi surfing.
Konsistensi dan promosi yang masif akan mendukung pariwisata di Krui, hasilnya bermanfaat bagi masyarakat dan daerah.
“Dampak langsung ke pemerintah mungkin tidak terlalu nampak, sekarang hanya peningkatan PAD. Tetapi itu berproses. Yang terbesar kami harapkan berdampak pada ekonomi masyarakat, jumlah kunjungan meningkat,” ujarnya.
Promosi event tersebut merupakan kerja bersama kabupaten, provinsi, termasuk komunitas medsos. Sementara publikasi di luar negeri sudah baku secara format dari WSL.
Dengan waktu delapan hari pelaksanaan Krui Pro 2024, Dinas Pariwisata selaku leading sektor kegiatan, memprediksi bahwa WSL akan membatasi jumlah peserta.
“Kami memperkirakan WSL juga menghitung hari sekarang menjadi delapan hari yang tadinya tujuh hari. Dengan delapan hari pelaksanaan, sanggupnya berapa peserta. Kalau tidak ada pembatasan, jumlah peserta akan membludak,” kata dia.
Dispar memperkirakan peserta maksimal 260 orang. Sementara jika di atas 300 peserta, maka waktu delapan hari tidak akan cukup.
“Kami berharap masyarakat dapat memetik keuntungan lebih besar dari perkembangan pariwisata di Krui,” kata dia.