Bandar Lampung (Lampost.co): Kabid Penmad Kanwil Kemenag Lampung, Ahmad Rifai mengungkapkan, kurikulum cinta saat ini sudah teraplikasi ke semua madrasah dalam berbagai jenjang pendidikan. Ia menjelaskan, kurikulum ini menyempurnakan kurikulum yang memang sudah ada sebelumnya.
Kurikulum itu menggunakan pendekatan pendidikan yang mengutamakan cinta sebagai landasan holistik dan transformatif. Hal itu bertujuan menciptakan generasi yang toleran, berempati, dan cinta tanah air. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada transfer ilmu, tetapi juga menanamkan lima nilai utama.
“Jadi melalui kurikulum ini madrasah tidak hanya menjadi ruang dalam transfer ilmu tapi juga membentuk karakter positif,” ujarnya, Rabu, 19 November 2025.
Nilai-nilai utama tersebut yaitu meningkatkan cinta kepada tuhan sebagai sang pencipta. Cinta kepada diri dan sesama untuk menumbuhkan kepedulian dan hubungan yang harmonis kepada sesama.
Kemudian, cinta terhadap ilmu pengetahuan sehingga ilmu yang dapat terserap dengan baik dan memberikan manfaat. Lalu, cinta kepada lingkungan agar peserta didik memiliki kepedulian terhadap keberlanjutan dan kelestarian alam.
“Dan cinta terhadap bangsa dan negara agar murid menjadi penerus bangsa yang mampu menjaga kerukunan,” katanya.
Rifai menambahkan, kurikulum itu telah tersosialisasi sejak awal tahun ajaran baru ke seluruh madrasah di Lampung. Sehingga saat ini kurikulum berbasis cinta telah menjadi rujukan madrasah dalam melaksanakan proses pembelajaran.
“Kurikulum ini sudah kami sosialisasi sejak awal peluncurannya oleh Kementerian Agama dan sudah sudah menjadi landasan madrasah dalam membina peserta didik,” ujarnya.








