.
“Kami mempunyai cadangan benih daerah (CBD) yang pengadaannya melalui Dana APBD jadi setiap tahun. Mulai dari 2020 kami sudah mengadakan rata-rata pertahunnya untuk lahan sekitar 400 ha
Jadi kadang lebih kadang kurang,” ujar Kabid Tanaman Pangan, Ida Rachmawati, Kamis 29 Februari 2024.
.
Ida menyatakan sejak 2020 sampai dengan saat ini jumlah ketersediaan CBD Provinsi Lampung masih tersedia untuk lahan kurang lebih 900 hektare (ha) atau sebanyak 24 ton benih.
.
“Dan pernah terpakai ini dari tahun 2022 terpakai pada 4 kabupaten yaitu Tanggamus 61 ha, Lampung Timur 49 ha, Lamteng 100 ha, Tulangbawang 85 ha. Kemudian 2023 untuk Kabupaten Lampung Tengah 280 ha, Tulangbawang 194 ha. Tahun 2024 ini kemarin terjadi kebanjiran daerah Mesuji, Tanggamus, dan Lampung Timur rata-rata ini kebanjiran,” jelasnya.
.
“Kalau Mesuji, karena lebih dari 1000 ha jadi kita mintakan kepusat. Sedangkan untuk Tanggamus ternyata sudah memiliki CBD sendiri jadi lewat Pemkab sendiri. Sementara untuk yang Lamtim kelihatannya dari kita,” tambahnya.
.
Ia mengatakan, terdapat prosedur bagi daerah untuk mendapatkan bantuan benih dari Pemerintah Provinsi. Setelah petugas lapangan menyatakan suatu lahan puso akibat terdampak hama atau bencana, maka pemerintah daerah bisa mengajukan.
.
“Karena ada prosedurnya, Bupatinya nanti meminta kepada provinsi minta cadangan benih daerah. Setelah benar-benar puso berdasarkan pernyataan dari petugas lapangan dari PUPT,” ucapnya.
.
Ia menyatakan dari seluruh daerah, baru beberapa saja yang telah memiliki CBD. Oleh karena itu pihaknya menghimbau agar Pemda setempat dapat menganggarkan untuk memiliki CBD sebagai bentuk antisipasi lahan pertanian puso.
.
“Untuk daerah hanya sebagian yang telah memiliki CBD. Misal Tanggamus, Lampura sudah punya, yang lain belum. Maka, kami himbau supaya memiliki CBD untuk mengantisipasi kalau puso karena banjir. Kemudian kekeringan ataupun serangan hama yang meningkat pesat,” pungkasnya.