Liwa (Lampost.co) – Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan statistik. BPS Lampung Barat melaksanakan focus group discussion pelayanan statistik dan kick off pembinaan statistik sektoral tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung pada Aula Hotel Sari Rasa Liwa, Selasa, 27 Mei 2025. Turut hadir dalam acara ini 25 urusan OPD dan organisasi.
Sementara itu, Kepala BPS Lampung Barat, Nasrullah Arsyad, menjelaskan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan standar pelayanan statistik. BPS memiliki tugas untuk mengembangkan statistik secara nasional. Statistik hasil masing-masing OPD itu terpantau oleh pemerintah pusat. Karena itu, BPS harus menghasilkan statistik yang baik.
Kemudian nilai indikator Lambar saat ini masih di tengah-tengah ini menjadi komitmen bersama. Karena itu ia berharap seluruh OPD Pemkab untuk melakukan pendataan maksimal dan BPS. Lalu akan berkomitmen untuk melakukan pembinaan dalam pelaksanaan statistik setiap OPD.
Selanjutnya pembinaan itu terlaksanakan karena data Lambar dalam angka saat ini masih ada yang posisinya belum maksimal. Dan ada angka yang terlihat masih tidur. Untuk itu, kedepan harapannya kondisi itu bisa ditingkatkan lagi.
Lalu pihaknya berharap kepada 21 OPD lingkungan Pemkab Lambar untuk dapat bekerjasama dengan BPS. Apalagi terkait pendataan statistik yang dibutuhkan.
Standar Pelayanan
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Barat, Nukman menyampaikan. Pihaknya meminta kepada seluruh OPD untuk mengikuti kegiatan itu. Ini untuk mendukung program yang berkaitan dengan kebutuhan data.
Sebab standar pelayanan data statistik sangat diperlukan. Hal itu karena pemerintah daerah, organisasi, akademisi, media maupun dunia usaha berhak mengetahui. Apalagi jenis-jenis layanan statistik yang disediakan. Saat ini alur penyelenggaraan dan pelayanan serta mekanisme pengaduan semua terbuka dan transparan.
Kemudian ia menambahkan, konsistensi data dari berbagai sektor program tidak akan berhasil. Apalagi tanpa adanya keterlibatan aktif dari pemerintah daerah dan seluruh perangkatnya. Karena itu, kegiatan ini merupakan langkah konflik menuju keterpaduan data lintas sektor. Kemudian akan melahirkan kebijakan pembangunan yang lebih tajam, terukur dan berdampak langsung kepada masyarakat.
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi, saat ini tingkat kemiskinan Lambar masuk urutan nomor 6 di Lampung. Hal itu menunjukkan bahwa peningkatan ekonomi Lambar masih menjadi PR kedepan. Karena itu, perlu adanya pendataan statistik yang maksimal.
Bahkan bukan hanya data yang terperoleh, tetapi bagaimana solusinya agar pertumbuhan ekonomi yang saat ini ada di angka 4. Kemudian kedepan untuk diupayakan meningkat minimal ada pergerakan tahun 2025 ini bisa menyentuh angka 5.
“Kedepan, jangan ada alasan bahwa peningkatan angka itu sulit karena sudah tidak musim lagi. Sebab itu bukan jawaban yang baik. Namun yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana solusinya agar kedepan lebih baik lagi. Apalagi untuk kesejahteraan masyarakat,” katanya.